Kini operasional para petugas Airport Security di Bandara Internasional Soekarno-Hatta sudah dapat termonitor dengan sistem berbasis web secara digital. Rencananya, website itu akan dilaunching untuk diterapkan pada 1 Agustus 2018.
Senior Manager Branch Communication and Legal Bandara Internasional Soekarno-Hatta Febri Toga Simatupang mengatakan Airport Security Web merupakan hasil karya rekan- rekan dari Tim Standarisasi (tim delapan) dari Unit Aviation Security dibawah komando Bapak Tommy Hadi Bawono sebagai Aviation Security Senior Manager Bandara Soekarno-Hatta.
"Sistem berbasis web itu memudahkan personel Airport Security dalam bertugas serta meniadakan penggunaan kertas dalam pelaporan," katanya dalam siaran persnya, Jumat. Pada tahap awal, Airport Security Web berfungsi sebagai data terhadap barang tercecer atau lost and found. Kemudian, Airport Security Web mengoperasikan sendiri website tanpa meng-hire orang lain atau pihak ketiga. "Kekhawatiran mereka jika data laporan tentang barang yang tercecer yang berbentuk buku tersebut hilang atau rusak. Betapa repotnya-kan, dengan sistem digital ini semua akan terbackup,” ujarnya.
Hal itu membuat logbook yang biasa terisi dengan berbagai laporan pelaksanaan dinas dan laporan fasilitas keamanan yang masih menggunakan kertas.
"Dengan digitalisasi ini, manajemen akan mengetahui laporan yang lebih akurat. Karena, waktu pelaporan yang real time dan terhubung dengan unit lain yang terkait,” tuturnya.
Website Airport Security juga dapat memudahkan para petugas keamanan, karena tersedia fitur _“What Can I Bring ?” yang berfungsi untuk mengetahui benda apa saja yang masuk dalam kategori pembatasan dan yang dilarang sesuai dengan ketentuan.
"Fitur ini ready memenuhi harapan para pengguna jasa agar para petugas dengan cepat memberikan informasi mengenai ketentuan barang yang masuk dalam kategori pembatasan atau yang dilarang," tutur Febri. Kedepannya, website ini akan dikembangkan kesemua pelaksanaan tugas Airport Security, seperti kegiatan patroli, penilaian personel, e-book, daily check peralatan keamanan dan masih banyak lainnya.
"Semua ini, kami banggakan karena dalam setiap proses pengerjaan website tidak mengeluarkan biaya sedikitpun atau nol rupiah," jelasnya.
Website itu menggunakan server internal PT Angkasa Pura (Persero) dengan menggunakan VPN forticlient internal. Hal itu dilakukan sebagai tindakan preventif dalam mengantisipasi cyber threat sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Menteri Perhubungan No.PM 80 Tahun 2017 tentang Program Keamanan Penerbangan Nasional. Web itu tidak dapat diakses oleh publik, karena persyaratan dalam Peraturan Menteri Perhubungan No.PM 80 Tahun 2017 tentang Program Keamanan Penerbangan Nasional. Adapun manfaat dari dibangunnya aplikasi website ini* :
A. Mempermudah petugas Airport Security dalam mengolah data-data agar lebih efisien.
B. Mengurangi penggunaan kertas sehingga dapat menghemat sekitar Rp109 Juta/Tahun.
C. Meningkatkan kualitas penyimpanan data.
D. Memberikan laporan yang akurat kepada pimpinan PT Angkasa Pura II (Persero).
E. Meningkatkan kualitas SDM Airport Security.
F. Meningkatkan kualitas keamanan dan keselamatan penerbangan.
G. Meningkatkan pelayanan terhadap penumpang.
H. Pengurangan biaya bagi perusahaan. Manfaat bagi Publik
1. Kecepatan Informasi budaya keamanan
2. Informasi terkait dengan barang-barang yang tidak diizinkan dibawa dalam penerbangan sipil
3. Informasi terkait dengan barang tertinggal yang akan diintegrasikan oleh Unit Contact Centre