Find Us On Social Media :

Apa Operator Telekomunikasi di Indonesia yang Paling "Ngebut"?

By Adam Rizal, Jumat, 27 Juli 2018 | 11:00 WIB

Ilustrasi Menara BTS

nPerf adalah salah satu software benchmark mobile internet terpopuler yang banyak dipakai untuk mengukur kecepatan dan kualitas jaringan seluler di seluruh dunia.

Belakangan, perusahaan ini merilis hasil uji layanan internet kelima operator seluler di Indonesia dan mengurutkan mereka berdasarkan kecepatan akses. Data nPerf berasal dari ratusan ribu pengujian yang dilakukan pada paruh tertama 2018 di Indonesia.

Hasilnya, operator seluler Smartfren duduk di urutan teratas dengan kecepatan download rata-rata sebesar 13,94 Mbps. Peringkat kedua diduduki Telkomsel dengan kecepatan 6,27 Mbps.

Menurut data nPerf, kecepatan download rata-rata Bolt dan XL Axiata ada di kisaran 5 Mbps, sementara Hutchinson Tri (3) dan Indosat Ooredoo di sekitar 2 Mbps. Angka download ini merupakan rata-rata yang diperoleh dari semua generasi teknologi seluler masing-masing operator, baik 2G, 3G, maupun 4G.

“Kecepatan download Smartfren meningkat 45 persen dibandingkan 2017. XL Axiata meningkat 24 persen, sementara Bolt dan Telkomsel turun,” sebut nPerf dalam laporannya yang berjudul Barometer of Mobile Internet Connections in Indonesia.

Selain mencatat kecepatan download rata-rata tertinggi, nPerf menambahkan bahwa Smartfren turut mencatat latency rata-rata terendah dengan catatan 68,98 ms sehingga ideal untuk kegiatan bermain game online.

Kecepatan jaringan telekomunikasi di Indonesia

Untuk kecepatan upload rata-rata, Smartfren harus mengalah dari Telkomsel yang mencatat 4,41 Mbps di posisi pertama, meskipun selisihnya tidak jauh dengan Smartfren di urutan kedua dengan 4,21 Mbps.

Rasio koneksi 4G nPert turut mencatat rasio jaringan 4G dan 4G Plus dari masing-masing operator, dengan mengamati berapa persen pengujian yang dilakukan lewat jaringan seluler generasi termutakhir itu.

Bolt dan Smartfren mencatat 4G connection rate nyaris 100 persen, (di atas 99,9 persen). Tapi ini mungkin disebabkan karena dua operator seluler yang bersangkutan tidak mengoperasikan jaringan 2G atau 3G lagi, melainkan sudah beralih ke 4G sepenuhnya.

Mengenai hal ini, Presiden Direktur Smartfren Merza Fachys mengatakan pihaknya memang sudah tidak memberikan layana seluler yang lebih rendah dari 4G. "Di manapun dan kapanpun, layanan Smartfren 99,9 persen selalu 4G," ujar Merza dalam keterangan tertulisnya.

Rasio jaringan 4G LTE dari masing-masing operator seluler di Indonesia, menurut nPerf. (nPerf) Tri mencatat 4G connection rate sebesar 73,35 persen di urutan ketiga, disusul oleh XL dengan 69,90 persen.