Find Us On Social Media :

Baidu Bertekad "Bunuh" Google Jika Berani Masuk Pasar Tiongkok

By Adam Rizal, Jumat, 10 Agustus 2018 | 17:00 WIB

Baidu vs Google

Perusahaan raksasa mesin pencari Google tidak akan menyerah untuk bisa beroperasi di pasar Tiongkok, mengingat Tiongkok memiliki populasi penduduk terbesar di dunia dan pasar smartphone nomor satu di dunia.

Bahkan, Google rela membuat mesin pencari khusus Tiongkok beserta layanan cloud-nya.

Sontak, kabar itu pun sampai ke telinga Robin Li (CEO Baidu), mengingat Baidu adalah mesin pencari terbesar di Tiongkok.

Google dan Baidu adalah sama-sama pemain yang bergerak di bidang mesin pencarian, internet, layanan cloud, dan pengembangan kecerdasan buatan (AI, Artificial Intelligence) untuk produk-produknya.

Dalam akun resmi WeChat-nya, Li mengancam akan mengusir Google jika mereka berani kembali ke Tiongkok.

"Google memutuskan kembali ke Tiongkok, kami dengan sangat percaya diri akan melakukan ‘PK’ dan akan menang lagi," tulisnya seperti dilansir The Verge.

Inisial PK merupakan kepanjangan dari istilah "Player Kill" yang merupakan bahasa slang Tiongkok dalam game MOBA yang berarti "membunuh" pemain lain.

Li juga mengatakan Baidu telah tumbuh lebih besar sejak Google meninggalkan Tiongkok pada 2010.

"Kami telah memimpin negeri ini dan faktanya seluruh dunia menyontek apa yang telah kami lakukan," pungkasnya.

Dragonfly

Google menyiapkan sebuah mesin pencari khusus yang telah dibuat sedemikian rupa dengan mengikuti regulasi sensor pemerintah Tiongkok.

Proyek bernama Dragonfly itu sudah dimulai sejak 2017 lalu. Mesin pencari ini nantinya akan memblokir kata kunci yang sensitif seperti demokrasi, hak asasi manusia, aksi damai dan agama.