Find Us On Social Media :

Flashback: Media Simpan yang Tak Pernah Mencapai Popularitas

By Dayu Akbar, Sabtu, 18 Agustus 2018 | 12:00 WIB

Dewasa ini, menyimpan data digital tergolong mudah dan murah. HDD yang ada di PC desktop maupun notebook kapasitasnya makin lama makin besar dan harganya juga relatif makin murah. Ada lagi SSD yang walau masih mahal, harganya pun makin murah.

Untuk media simpan yang sifatnya portabel, USB flash disk dan berbagai varian kartu SD merupakan pilihan yang lazim. Belum lagi maraknya layanan penyimpanan data digital di cloud.

Namun ada masanya, media simpan digital merupakan hal yang merepotkan. Pada dekade 1980 sampai dekade 1990 misalnya, cukup banyak kesulitan yang timbul oleh media simpan portabel tersebut.

Salah satu permasalahan utama yang ditimbulkan oleh media simpan portabel adalah kapasitasnya yang sangat terbatas. Saat itu, disket lazimnya memiliki kapasitas 720 kB sampai 1,44 MB.

Karena keterbatasan ini, banyak pihak mencoba membuat media simpan baru yang lebih baik. Namun tak semuanya berhasil mencapai popularitasnya.

Berikut ini adalah beberapa produk media simpan digital yang tak pernah mencapai ketenaran. (Yahya Kurniawan)

Bubble Memory

 

Pada awal dekade 1980, memori dalam bentuk semikonduktor masih relatif sangat mahal. Pada saat itu Intel mencoba membuat terobosan dalam hal memori dengan mengembangkan bubble memory.

Jika dipadankan dengan disket, bubble memory merupakan bagian penyimpan data yang ada di dalam cakram, bagian inilah yang selalu bergerak. Sementara bodi bubble memory bisa dipadankan dengan cakramnya itu sendiri, hanya saja tidak berputar.

Bubble memory hanya bertahan lima tahun. Di tahun kelima dari kemunculan bubble memory ini, memori dalam bentuk CMOS yang meskipun harus dipasok energi dengan baterai, menjadi solusi yang jauh lebih murah. Sejak itu, bubble memory tak pernah digunakan lagi.

ZX Microdrive