Baru-baru ini, statistik dari modul Parental Control Kaspersky Lab mengungkapkan laporan terbarunya mengenai aktivitas online anak-anak di seluruh dunia termasuk di Indonesia pada masa liburan mereka.
Laporan ini menunjukkan apa saja konten yang ditonton, didengarkan, dan dibeli oleh anak-anak serta penelusuran secara online. Untuk laporan ini, statistik didapatkan selama periode bulan Juni hingga pertengahan Agustus 2018.
Faktanya, dari penelitian tersebut ditemukan bahwa anak-anak lebih cenderung menonton konten video dan mendengarkan musik, daripada menghabiskan waktu di media sosial saat liburannya.
Penelitian ini mengungkapkan bahwa anak-anak menghabiskan lebih banyak waktu di Youtube dan khususnya menunjukkan minat yang cukup tinggi pada blogger PewDiePie.
Mereka juga suka menghabiskan waktu menonton sejumlah serial TV di Netflix, sementara anak lebih kecil memilih Nickelodeon, Cartoon Network, dan saluran Disney serta kartun SpongeBob SquarePants.
Untuk kategori musik, banyak anak-anak menggunakan layanan streaming seperti Spotify, Soundcloud, dan iTunes untuk mendengarkan lagu, dengan rap sebagai genre paling populer.
Bahkan, Rapper XXXTentacion yang dikenal karena insiden penembakan di musim panas lalu mengakibatkan meningkatnya pencarian informasi tentang kematiannya.
Seiring mencuatnya kasus tersebut, anak-anak lebih banyak mendengarkan lagu dari XXXTentacion dibandingkan artis lainnya.
Anak-anak juga lebih sering mengunjungi, termasuk BBC, CNN, dan BuzzFeed. Mereka juga menghabiskan waktu untuk mengikuti perkembangan dan skor terkini dari Piala Dunia FIFA 2018.
Selain itu, game online juga semakin digemari dengan Fortnite menjadi yang paling banyak diminati melampaui PUBG sebagai game online yang paling populer
Selain musik dan game online, anak-anak juga menunjukkan minat pada tren berpakaian serta perangkat mobile.
Untuk referensi toko online, anak-anak lebih suka mengunjungi Ebay, Amazon, Aliexpress, ASOS, dan H & M.
Merek yang paling populer adalah Nike, Adidas, Supreme, Gucci, dan Vans. Dari seluruh perangkat mobile yang ada, anak-anak menunjukkan minat paling besar pada iPhone dan Samsung Galaxy.
Perlu dicatat bahwa di samping permainan dan video musik, anak-anak juga sering mencari situs web yang mengandung konten dewasa.
Namun, jika orang tua mereka memblokir situs tersebut (misalnya dengan produk Kaspersky Lab), maka upaya anak-anak untuk mengunjungi situs-situs ini tidak berhasil.
Kekhawatiran tentang privasi online juga terlihat di kalangan anak-anak saat masa liburan berlangsung, mereka aktif melakukan pencarian secara online pada mesin pencari DuckDuckgo dan mencari penjelasan tentang VPN.
Kejadian ini adalah pertama kalinya dalam catatan Kaspersky Lab yang menunjukkan adanya peningkatan minat pada topik tersebut di kalangan anak-anak.
Di Indonesia sendiri, data statistik menunjukkan bahwa konten yang banyak dicari oleh anak-anak di peringkat pertama adalah mengenai perangkat lunak, audio dan video dalam porsi hampir setengahnya.
Termasuk dalam kategori ini seperti layanan streaming musik dan video yang cukup digemari anak-anak di Indonesia saat ini
Di posisi selanjutnya adalah media komunikasi Internet seperti media sosial, messenger, forum dan ruang obrolan (chat rooms) dengan presentase 33 %. Selain berkomunikasi menggunakan jejaring sosial, anak-anak juga menggunakan aplikasi pesan instan seperti WhatsApp
Sedangkan media berita dan gim komputer menempati posisi berikutnya dengan porsi lebih kecil masing-masing 6% dan 5%.
Anna Larkina, Ahli Analisis Konten Web di Kaspersky Lab mengatakan “statistik yang kami peroleh menunjukkan minat anak-anak dan remaja di seluruh dunia saat ini. Inilah sebabnya mengapa kami menyarankan penggunaan produk kontrol orang tua tidak hanya untuk memblokir konten yang memiliki potensi buruk bagi anak, tetapi juga untuk membantu orang tua tetap mengetahui tentang minat anak-anak mereka.”
“Banyak program perangkat lunak, termasuk dari Kaspersky Lab, memungkinkan orang tua melihat laporan tentang kegiatan online anak-anak mereka. Pada dasarnya, laporan seperti ini tidak mengungkapkan informasi pribadi apa pun,” tambah Anna.