Sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh Kaspersky Lab kembali mengungkap fakta yang cukup menarik. Hasil survey itu membuktikan bahwa tidak berfungsinya telepon, baterai habis, dan perangkat tercuri berpengaruh pada kerusakan hubungan seseorang.
Seperti diketahui, saat ini konektivitas sudah menjadi bagian penting dalam setiap hubungan apapun. Baik itu hubungan antar keluarga, teman, maupun dalam hubungan dengan orang yang dicintai.
Dmitry Aleshin selaku VP untuk Pemasaran Produk Kaspersky Lab, mengatakan “konektivitas memainkan peran besar dalam kehidupan sehari-hari, seperti yang ditunjukkan oleh penelitian, tanpa akses keperangkat, orang-orang seakan kehilangan arah dan kesempatan, bahkan merasa saling cemas satu sama lain.”.
Penelitian ini menunjukkan bahwa ketika seseorang tidak dapat menggunakan perangkat, kekhawatiran yang paling umum muncul adalah keluarga dan para teman yang akan khawatir tentang keadaan orang tersebut (51%).
Selain itu, adanya perasaan cemas anggota keluarga yang membutuhkan pertolongan jika sesuatu terjadi pada orang tersebut (45%).
Coba bayangkan situasi seperti berikut ini. Pada suatu malam, Anda akan bertemu dengan pasangan untuk merayakan hari jadi. Tetapi tiba-tiba ada hal yang akan menyebabkan diri Anda terlambat sampai tujuan.
Hal pertama yang harus dilakukan adalah memberitahu pasangan, untuk menghindari masalah yang bisa timbul seperti pasangan yang merasa jengkel dan ditinggalkan.
Namun ketika hendak memberikan kabar, baterai telepon habis sehingga tidak dapat memberitahu keberadaan Anda kepada pasangan. Ada kemungkinan hari jadi yang akan dirayakan tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Kekhawatiran tentang tidak terkoneksi dan kaitannya dengan sebuah hubungan, sering dibenarkan. Dampak dari tidak terkoneksi diantara lain mulai dari hal sederhana seperti hilangnya kesempatan berkencan (21%).
Hingga hal paling kompleks dengan satu dari enam (15%) mengaku memiliki masalah dengan orang yang dicintai sebagai akibat dari perangkat mereka yang kehabisan baterai, hilang atau dicuri.
Tidak hanya hubungan yang rusak, namun banyak dari kita juga merasakan kekacauan saat tidak terkoneksi dengan internet yang sehari-harinya telah menjadi bagian dalam gaya hidup.
Beberapa dari responden survei yang memiliki masalah konektivitas, seperlima (21%) telah kehilangan kesempatan pendidikan/bisnis, 16% merasa kehilangan arah di perjalanan, dan satu dari sepuluh (13%) telah kehilangan kesempatan bersosialisasi seperti berkumpul dengan kerabat, sebagai akibat dari perangkat yang tidak terkoneksi Internet.