Go-Viet telah resmi tersedia di Vietnam, tepatnya di Kota Ho Chi Minh dan Hanoi. Namun, brand baru besutan Go-Jek ini baru menyediakan dua jenis layanan, yakni transportasi roda dua Go-Bike dan antar barang Go-Send.
Layanan apa lagi yang akan dibawa ke Vietnam oleh Go-Jek melalui Go-Viet?
CEO Go-Viet Nguyen Vu Duc mengungkapkan pihaknya bakal membuka lebih banyak layanan berbasis transportasi online pada akhir 2018 atau awal 2019 mendatang.
Ada empat layanan yang disebutnya bakal menjadi pilar utama, yakni Go-Bike, Go-Send, layanan antar makanan dan minuman Go-Food, serta e-wallet semacam Go-Pay di Indonesia.
"Layanan-layanan ini adalah yang paling penting untuk konsumen Vietnam. Dari situ kami akan melakukan pengembangan lebih jauh lagi," ujar Nguyen ketika ditemui menjelang acara Grand Launching Go-Viet di Hanoi.
Baca Juga : Inilah Beberapa Fakta Mengenai Kehadiran Go-Viet di Negara Vietnam
Secara terpisah, CEO Go-Jek Nadiem Makarim membenarkan bahwa Go-Viet akan segera menyediakan layanan-layanan baru di Vietnam. Pihak Go-Jek mempercayakan Go-Viet untuk menentukan layanan mana yang akan hadir lebih dulu.
"Mungkin polanya akan mirip dengan di Indonesia. Dulu Go-Jek pertama kali hadir dengan Go-Ride sebelum disusul oleh layanan-layanan lain," ujar Nadiem.
Perusahaan lokal rekanan Go-Jek ini memiliki rival di berbagai lini, seperti Grab untuk transportasi dan antar barang/ makanan, lalu Zalopay dan Momo di ranah e-wallet.
Menghadapi kompetisi, Go-Viet mendapat dukungan dari Go-Jek berupa teknologi, pengetahuan operasional, dan pendanaan. Sementara, Go-Viet memiliki pemahaman lebih mendalam soal konsumen lokal.
Baca Juga : Baru Sebulan, Kini Go-Viet Punya 25 Ribu Mitra Driver di Vietnam
Rivalitas dengan pesaing, menurut CEO Go-Viet Nguyen Vu-Duc, akan membantu mengasah daya juang Go-Viet sekaligus menguntungkan konsumen.