Go-Jek baru saja meresmikan perluasan layanannya ke Vietnam lewat brand baru yang bernama Go-Viet.
Di negara yang menjadi wilayah pertama ekspansinya di luar Indonesia ini, layanan Go-Jek (Go-Viet) hadir di dua kota, yakni Ho Chi Minh City pada awal Agustus lalu dan Hanoi mulai pekan ini.
Menanggapi masuknya Go-Jek di kancah persaingan bisnis ride sharing Vietnam, Grab yang telah lebih dulu hadir selama empat tahun belakangan mengatakan bahwa bahwa pihaknya sudah menggelar operasi di lebih banyak tempat dan mencapai 36 kota.
"Grab memiliki sejarah panjang di Vietnam," ujar Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata, dalam keterangn tertulis yang dilayangkan ke redaksi.
"Vietman memiliki layanan GrabBike, GrabFood, dan GrabExpress dengan pertumbuhan yang sangat baik. Keselamatan selalu menjadi prioritas utama Grab, termasuk ketika berekspansi ke layanan gan kota baru," imbuh Ridzki.
Baca Juga : Grab akan Gelontorkan Investasi Rp3 Triliun untuk Startup Indonesia
Sebelumnya, pihak Go-Jek menyatakan sengaja memilih Vietnam lantaran memiliki populasi sepeda motor yang tinggi, berikut tingkat penetrasi smartphone yang tinggi di kalangan penduduk, terutama di daerah perkotaan.
Maraknya pemakaian sepeda motor sebagai moda transportasi andalan itu juga yang menjadi alasan Grab menyediakan layanan serupa ojek online di Vietnam.
"Kami memahami budaya penggunaan sepeda motor di Vietnam dengan baik dan meluncurkan layanan GrabBike terlebih dahulu, bahkan sebelum kami meluncurkannya di Indonesia," tutur Ridzki.
Go-Viet sendiri saat ini beru menawarkan jasa transportasi roda dua Go-Bike dan layanan antar barang Go-Send. Dalam waktu dekat Go-Viet berniat menambah layanan antar makanan ala Go-Food dan dompet digital seperti Go-Pay.
Baca Juga : Insentif Lebih Besar, Mitra Grab Pindah ke Go-Viet di Vietnam
Keempat service itu bakal menjadi pilar utama bisnis Go-Viet di Vietnam.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Grab Komentari Ekspansi Go-Jek ke Vietnam".