Find Us On Social Media :

Keuntungan Apple Tiga Kali Lipat Gabungan Xiaomi, Oppo, dan Huawei

By Adam Rizal, Jumat, 21 September 2018 | 11:00 WIB

Apple Store Singapore

Apple berhasil meraup keuntungan sebesar 62 persen pada kuartal II-2018. Raihan ini sangat jauh meninggalkan kompetitornya, Samsung yang meraup 17 persen di kuartal yang sama.

Sementara itu, Huawei yang dalam laporan firma riset Counterpoint Research bulan Juni dan Juli berhasil menyalip Apple dalam volume penjualan, jumlah pendapatannya justru tujuh kali lipat lebih kecil dari keuntungan yang diperoleh Apple.

Menurut catatan terbaru Counterpoint Research, jika persentase pendapatan vendor China yang terdiri dari Huawei, Oppo, Vivo, dan Xiaomi digabung, hasilnya masih tiga kali lipat lebih rendah dibanding yang diraup Apple.

Counterpoint hanya mendata enam vendor terbesar saja, sementara vendor lain hanya mencatatkan keuntungan kurang dari 1 persen. Agresifitas vendor China yang jor-joran meluncurkan smartphone high-end cukup berhasil membukukan keuntungan.

Jika digabungkan, vendor China berhasil meraup keuntungan 2 miliar dollar AS (sekitar Rp 29,6 triliun) untuk pertama kalinya. Persentase keuntungan yang diperoleh Apple sebesar 62 persen menunjukan jumlahnya sebesar 6 miliar dollar AS (sekitar Rp 89 triliun) seperti dikutip Apple Insider.

Apple membukukan pendapatan untuk iPhone sekitar 30 triliun dollar AS pada kuartal fiskal. Catatan khusus diberikan analis Karn Chauhan pasa Samsung yang mengalami penurunan 21 persen akibat lesunya penjualan flagship Galaxy S9 series.

Penjualan flagship tersebut menurun 24 persen pada kuartal kedua tahun 2018, dibandingkan penjualan Galaxy S8 series pada kuartal kedua tahun 2017 lalu. Hal senada juga dikatakan Tarun Pathak, yang juga merupakan analis dari Counterpoint Research.

"Laba Samsung di segmen 600-800 dollar AS menurun karena penjualan Galaxy S9 series yang rendah dibanding perkiraannya," ujar Tarun Pathak.

Pimpin Smartphone Kelas Premium Apple sangat diuntungkan dari penjualan model lini iPhone premium, yang merujuk ke perangkat berbanderol di atas 600 dollar AS (sekitar Rp 9 jutaan).

Bahkan, ketika permintaan smartphone secara global menurun 1 persen pada kuartal II, penjualan lini iPhone premium tetap gesit hingga mencapai pertumbuhan 7 persen dalam skala global.

Label vendor premium seolah semakin melekat ke vendor Cupertino, AS itu setelah merengkuh 43 persen penjualan smartphone premium, meninggalkan pesaingnya, Samsung dengan 24 persen bagian.

Disusul vendor China yakni Oppo 10 persen, Huawei 9 persen, Xiaomi 3 persen, dan OnePlus 2 persen.