Find Us On Social Media :

Menakar Prospek Bisnis Instagram Selepas Kepergian Dua Pendirinya

By Adam Rizal, Sabtu, 29 September 2018 | 15:00 WIB

Ilustrasi Instagram Ads

Facebook merupakan salah satu platform internet dengan pendapatan iklan digital terbesar. Secara bisnis, hal ini memuaskan para investor dan menjamin kelangsungan perusahaan.

Akan tetapi, esensi produk Facebook bisa dibilang mulai pudar. Pengguna dibuat sesak dengan iklan-iklan yang berseliweran di berbagai tempat, mulai dari linimasa hingga Page.

Hal ini pula yang menjelaskan hengkangnya dua pendiri Instagram, Kevin Systrom dan Mike Krieger.

Menurut sumber internal Facebook, keduanya tak sepakat dengan prinsip Facebook yang mendewakan iklan.

Pada earning calls baru-baru ini, CEO dan pendiri Facebook, Mark Zuckerberg secara terang-terangan mengatakan bakal mengamankan iklan digital yang lebih banyak untuk Instagram.

Pasalnya, Facebook sudah sangat padat pengguna dan penuh dengan iklan. Sudah waktunya mengalihkannya ke ceruk lain, dalam hal ini anak-anak perusahaannya yaitu Instagram dan bisa jadi WhatsApp di masa depan.

Instagram dinilai sebagai ceruk yang tepat, pasalnya platform itu dianggap “rumah” bagi generasi milenial. Facebook sendiri mulai ditinggalkan para milenial karena dianggap tua. Selama 12 bulan terakhir, pertumbuhan pengguna Facebook terus melambat.

Dalam opini yang ditulis Alex Webb di Bloomberg, ada prediksi bahwa masa depan Instagram akan sama kelabunya dengan Facebook, di sektor pengalaman pengguna (user experience), pun pertumbuhan pengguna secara keseluruhan.

Baca Juga : Bos Facebook Terlalu Ikut Campur Bikin Dua Pendiri Instagram Hengkang

Platform yang tadinya diciptakan untuk berinteraksi dan bertukar kreasi visual, lama-kelamaan hanya menjadi etalase iklan.

Belum lagi tren selebritas Instagram (selebgram) yang melulu menjadi perpanjangan tangan para brand untuk mempromosikan produk.

Saat ini, pengguna Instagram banyak disodorkan iklan ketika menggulir linimasa atau menyimak konten di Stories.