Pabrikan chipset Qualcomm menuduh Apple telah mencuri rancangan chip modem buatan mereka dan mengklaim jika Apple memberikannya ke Intel.
Qualcomm menyebut hal itu dilakukan Apple agar Intel bisa memproduksi chip ponsel yang bisa ditanam di iPhone dengan banderol lebih murah dibanding yang dipatok Qualcomm.
"Selama bertahun-tahun, Apple telah terlibat janji palsu, secara diam-diam merancang penipuan untuk mencuri informasi rahasia Qualcomm dan menjual rahasia tersebut untuk tujuan meningkatkan kinerja dan mempercepat waktu pemasaran chip modem dengan kualitas rendah," tulis Qualcomm dalam tuntutannya.
Dalam tuntutan tersebut, Qualcomm juga menyebut keterlibatan Intel Corporation, sebagai kompetitor Qualcomm untuk membuat chipset sesuai informasi rahasia yang diambil Apple dengan tujuan mengalihkan bisnis Apple-Qualcomm ke Intel.
Lebih lanjut, Qualcomm menyebut jika Apple mulai beralih ke Intel dalam pengembangan bisnis chip untuk iPhone 4 tahun 2011.
Saat meluncurkan iPhone 7 tahun 2016, Apple juga lebih memilih Intel, yang diyakini Qualcomm karena Apple mengincar harga chipset murah walaupun performa chipset Intel disebut di bawah Qualcomm.
iPhone Qualcomm menduga, kembalinya Apple ke Intel tahun 2016 dengan performa chipset Intel yang meningkat adalah berkat aksi ilegal Apple yang mencuri resep rahasia dari Qualcomm.
Gugatan Qualcomm atas Apple telah diajukan ke Pengadilan Tinggi California dan menjadi gugatan lanjutan setelah pertama kali diajukan Qualcomm pada 2017 lalu.
Pada gugatan pertama, Qualcomm menuduh Apple mencederai kesepakatan piranti lunak dengan menolak audit Qualcomm ke Apple sesuai perjanjian yang disepakati.
Saat itu, Qualcomm sudah menaruh curiga jika Apple "main belakang" dengan Intel. Namun dengan proses audit yang ditolak menyebabkan masalah tersebut tidak terinvestigasi secara menyeluruh.
"Hingga hari ini, meski Qualcomm mengulang permintaan (audit), Apple tetap menolak mengizinkan Qualcomm untuk melakukan audit secara menyeluruh sesuai syarat dan ketentuan perjanjian," tulis Qualcomm.
Sementara gugatan baru menyebut bahwa perusahaan yang bermarkas di Cupertino, AS itu melanggar kontrak dan penyalahgunaan rahasia dagang. Qualcomm juga meminta ganti rugi ke Apple.