Beredar spekulasi Xiaomi akan mengakuisisi pabrikan kamera GoPro karena kondisi keuangan GoPro yang terancam bangkrut.
Sebelumnya, Nick Woodman (CEO GoPro) mengatakan GoPro sedang mencari perusahaan yang memiliki visi yang sama dengan GoPro.
Rick Loughery (Vice President, Global Product Communications, GoPro) menjelaskan rumor Xiaomi yang akan mengakuisisi GoPro sangat tidak akurat karena performa keuangan GoPro dan penjualan produknya sangat kuat pada kuartal pertama 2018. "Permintaan produk-produk GoPro meningkat signifikan terutama didorong oleh penjualan HERO5 Black dan HERO6 Black," katanya dalam siaran persnya, Kamis.
Di Asia Pasifik, pangsa pasar GoPro untuk kategori action camera meningkat 45 persen secara kuantitas dan 52 persen dari volume dollar.
Di bandingkan dengan kuarter lalu, peningkatan keuangan GoPro mencapai 63 persen secara kuantitas dan 65 persen secara volume dollar.
Di Jepang, GoPro mencatatkan pertumbuhan 100 persen tahun lalu dan penjualan unit meningkat 22 persen pada Q1 2018 dibandingkan periode yang sama tahun 2017.
"Pemberitaan tentang Xiaomi hanyalah spekulasi. Hingga saat ini, GoPro tetap menjadi perusahaan independen, dan performa penjualan kami menunjukkan tren positif di tahun 2018," ujarnya.
Baca Juga : DJI akan Luncurkan GoPro Hero 7 di Indonesia Bulan Depan, Harganya?
Produk Baru
GoPro pun menegaskan Xiaomi tidak memiliki rencana untuk meluncurkan produk drone baru tetapi GoPro akan terus memproduksi kamera aksi atau action camera.
GoPro melihat pertumbuhan pariwisata di Asia Pasifik menawarkan kesempatan emas bagi GoPro untuk melakukan diversifikasi dan target pasar yang lebih luas.
"Kami ingin menjangkau para traveler muda yang hendak menangkap dan berbagi pengalaman liburan mereka dengan mudah, tanpa mengorbankan sisi kualitas," ucapnya.