Find Us On Social Media :

Dituduh Curangi Skor "Benchmark", Ini Klarifikasi Oppo dan Huawei

By Adam Rizal, Jumat, 5 Oktober 2018 | 10:00 WIB

OPPO Find X kini ditawarkan dengan harga Rp13.499.000, lebih tinggi sedikit dari masa pre-order yang

Sebuah pengujian yang dilakukan oleh First Post mengungkap indikasi kecurangan benchmark oleh Oppo dan Huawei di beberapa model smartphone masing-masing, berikut brand Realme dan Honor yang juga berkaitan dengan kedua pabrikan.

Huawei P20 Pro, Honor 10, Oppo Find X, serta Realme 1 dan 2 ditemukan menghasilkan skor yang jauh berbeda antara aplikasi benchmark 3DMark versi publik dan private (untuk developer).

Kelima ponsel disinyalir sengaja hanya mendongkrak kinerja ketika mendeteksi aplikasi tertentu. Tanggapan Oppo Melalui pernyataan resminya, Oppo membeberkan klarifikasi terkait kabar ini.

Pihak Oppo mengatakan bahwa perbedaan hasil tersebut diakibatkan oleh adanya fitur pada ponsel Find X yang dapat menyesuaikan kinerja ponsel dengan aktivitas pengguna.

Menurut Oppo, ketika ponselnya mendeteksi pengguna sedang menjalankan aplikasi seperti game atau 3D benchmark yang membutuhkan kinerja tingggi, ponsel akan membebaskan SoC untuk bekerja dengan kecepatan tertinggi.

Namun jika ketika pengguna menjalankan aplikasi tak dikenal, maka sistem akan membatasi kinerja perangkat hingga 70 persen sampai 80 persen dari kinerja maksimal.

Hal inilah, menurut Oppo, yang terjadi saat Find X diuji menggunakan 3DMark versi private dengan skor jauh lebih tinggi dari 3D Mark publik.

"Jadi, di aplikasi 3D Mark versi private, skor yang didapatkan oleh Find X akan berkurang drastis karena perangkat menggunakan mode pengoptimalan daya standar," tulis Oppo dalam keterangan resminya.

"Oppo tidak akan melebih-lebihkan skor benchmark dari setiap produk kami, apalagi mempromosikannya dalam keynote atau rilis resmi kami," imbuh mereka.

Oppo pun mengatakan pada pertengahan Oktober ini, perusahaan akan mengadakan konferensi pers di China untuk menjelaskan bagaimana oppo membuat sistem dan mengoptimalkan penggunaan aplikasi selama tiga tahun terakhir.

Senada dengan Oppo, Huawei pun mengatakan bahwa hasil tersebut didapatkan karena perangkat Huawei hanya akan mengalokasikan sumberdaya yang diperlukan ketika menjalankan aplikasi yang membutuhkan performa.

Melalui keterangan resminya, Huawei meyakini bahwa tidak ada hubungan langsung antara benchmark smartphone dan pengalaman pengguna.

"Untuk aplikasi-aplikasi yang tidak memerlukan daya yang intensif seperti web browsing, perangkat Huawei hanya akan mengalokasikan sumberdaya yang diperlukan untuk memberikan performa yang dibutuhkan," tulis pihak Huawei.

"Dalam skenario-skenario benchmarking normal, ketika software Huawei mendetekasi aplikasi benchmarking, software tersebut akan menyesuikan ke 'Performance Mode' dan memberikan performa optimal," imbuh mereka.

Selain itu dalam menanggapi kabar ini, Huawei pun mengatakan mereka berencana untuk memberikan akses "performa penuh" pada pengguna agar bisa menikmati kecepatan perangkat secara optimal. Namun mereka tak menjelaskan seperti apa dan kapan rencana ini akan direalisasikan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul " Disebut Curangi "Benchmark", Apa Kata Oppo dan Huawei?".