Ribuan karyawan Google pun telah menandatangain petisi sebagai bentuk aksi penolakan. Pada bulan Mei lalu, belasan karyawan Google kompak mundur karena Google tetap meneruskan proyek militer tersebut.
Bulan Juni lalu, Google mengatakan tidak akan memperbarui kontrak dengan Pentagon. Kontrak ini berlangsung selama 18 bulan dan akan berakhir pada bulan Maret tahu depan.
Sebelummya, Google mengatakan akan melanjutkan kerja sama dengan Dephan AS dalam pelatihan keamanan siber, perekrutan militer, penyedia layanan kesehatan bagi veteran, serta pencarian dan penyelamatan.
Kabarnya, Google juga ditawari salah satu proyek paling menguntungkan di sektor komputasi awan.
Perubahan suasana hati Google terkait kerjasama dengan Dephan AS untuk Project Maven disebut memicu tensi antara kedua pihak.
Salah satu sumber yang enggan disebut namanya mengatakan, menurut Pentagon, Google bisa memberikan informasi bahwa teknologi bisa membantu pasukan militer keluar dari bahaya saat berada di wilayah konflik.
"Tanpa keraguan, hal ini menimbulkan kekhawatrian dalam internal Dephan," papar Bob Work, mantan Wakil Menteri Pertahanan AS yang pernah terlibat Project Maven tahun lalu.
"Google membuat kesalahan moral yang besar dengan mengatakan bahwa mereka tidak ingin menggunakan teknologi AI apapun untuk mencabut nyawa manusia. Tapi mereka tidak mengatakan apapun tentang nyawa yang bisa diselamatkan," imbuh Work.
Tentang Project Maven Project Maven menggunakan teknologi AI yang mutakhir, digunakan untuk operasional zona perang.
Proyek ini secara resmi bernama "Algorithmic Warfare Cross-Functional Team", mengandalkan teknik yang sama yang digunakan "computer vision" yang saat ini digunakan sebagai kunci software pengenal gambar (image recognition).
Menurut kepala Project Maven, Korps Marinir Kolonel Drew Cukor, AI akan menyempurnakan analisa manusia, membantu pekerjaan yang banyak memakan waktu, namun tidak akan memilih target pertempuran.
AI akan mendeteksi rekaman video drone dan menawarkan data intelijen penting yang dibutuhkan untuk mendeteksi teroris dan mengurangi korban jiwa dari warga sipil.
Selain tidak memperpanjang kerja sama Project Maven, Google juga menelurkan prinsip etika AI, termasuk larangan internal dalam pengembangan AI yang digunakan sebagai senjata atau menyebabkan bahaya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tenangkan Karyawan, CEO Google Sambangi Pentagon".