Find Us On Social Media :

Apa Itu Qualcomm Snapdragon dan Kapan Mulai Tersedia untuk Digunakan?

By Cakrawala, Selasa, 9 Oktober 2018 | 08:00 WIB

Mereka yang sering membaca mengenai spesifikasi smartphone Android sewajarnya sering membaca tulisan yang menyebutkan Qualcomm Snapdragon atau Snapdragon. Seri Qualcomm Snapdragon yang digunakan suatu smartphone tak jarang menjadi salah satu fitur yang dikedepankan oleh sang produsen smartphone. Namun sebenarnya apakah itu Snapdragon?

Snapdragon awalnya adalah nama SoC dari Qualcomm untuk smartphone. Namun belakangan Snapdragon juga digunakan oleh Qualcomm untuk produk lain seperti modem seluler. Kini Snapdragon ditujukan oleh Qualcomm sebagai platform bukan lagi sekadar SoC.

Sekadar informasi SoC atau system on chip itu berbeda dengan microprocessor. SoC adalah sebuah IC atau chip yang berisikan suatu sistem bukan hanya CPU (central processing unit). Kandungan dari SoC bergantung dari peruntukkan SoC tersebut. Selain CPU, suatu SoC misalnya bisa mengandung GPU (graphics processing unit), DSP (digital signal processor), dan I/O (input/output). Sementara microprocessor “hanya” mengandung CPU meski belakangan tak jarang mengandung pula GPU. Microprocessor membutuhkan chip “besar” lain untuk membentuk suatu sistem.

Menurut kabar yang beredar di internet, nama Snapdragon sendiri merujuk pada cepat dan ganas. Cepat dari snap, sedangkan ganas dari dragon. Untuk memastikan hal tersebut, InfoKomputer bertanya ke Qualcomm Indonesia. Namun, sampai saat diterbitkannya tulisan ini, InfoKomputer masih menunggu jawaban dari pihak bersangkutan. Bila nanti InfoKomputer telah memperolehnya, tulisan ini akan mendapatkan update yang sesuai.

Qualcomm Snapdragon tersedia untuk pertama kalinya pada November 2007. Snapdragon yang pertama kali dihadirkan Qualcomm tersebut adalah S1, tepatnya QSD8250/QSD8650. QSD8250/QSD8650 ini menawarkan CPU single core dengan frekuensi kerja satu gigahertz yang diklaim mampu membuat banyak pihak tertarik. Pasalnya frekuensi kerja dari CPU telepon seluler saat itu umumya hanya setengah dari yang ditawarkan QSD8250/QSD8650.

Setelah meluncurkan Snapdragon S1, Qualcomm pun meluncurkan beberapa generasi baru Snapdragon dengan tetap menggunakan huruf S diikuti angka untuk penamaannya, yakni S2, S3, dan S4. Khusus untuk Snapdragon S4, terbagi lagi atas Play, Plus, dan Pro.

Snapdragon seri 800 seperti Snapdragon 845 merupakan SoC flagship dari Qualcomm.

Pada tahun 2013, Qualcomm memutuskan untuk membagi produk SoC Snapdragon-nya ke dalam empat tingkatan atau tier. Keempat tingkatan itu adalah 200, 400, 600, dan 800. Belakangan pada tahun 2018, Qualcomm menambahkan satu tingkatan lagi yakni 700. Snapdragon seri 200 ditujukan untuk entry-level, seri 400 untuk mid-tier, seri 600 untuk high-tier, seri 700 untuk yang lebih dari high-tier, dan seri 800 untuk premium-tier.

Meskipun begitu, menurut InfoKomputer sejauh ini, seri yang lebih umum digunakan adalah seri 400 untuk smartphone yang entry-level dan mainstream, seri 600 untuk smartphone yang mainstream, dan seri 800 untuk smartphone yang high-end. Adapun varian terbaru Qualcomm Snapdragon mobile platform yang saat ini sudah digunakan oleh smartphone yang hadir resmi di Indonesia adalah 845, 660, 636, 450, dan 212.

Menurut Strategy Analytics, sepanjang kuartal pertama tahun 2018, dari US$4,5 miliar revenue smartphone application processor, Qualcomm yang ditenagai Snapdragon-lah yang memiliki pangsa terbesar, yakni sekitar 45%.

Beberapa yang Menonjol

Ada banyak varian SoC Snapdragon yang telah diluncurkan oleh Qualcomm. Namun beberapa varian kehadirannya lebih menonjol dibandingkan lainnya. Penyebabnya bisa berbeda antara varian yang satu dengan yang lain. Berikut InfoKomputer tampilkan beberapa varian yang InfoKomputer nilai menonjol. Khusus untuk penamaan, mulai dari diperkenalkannya seri 200 sampai 800, InfoKomputer akan menggunakan seri bersangkutan meski belakangan menandakan platform.

QSD8250/QSD8650. Sebagai Snapdragon yang pertama kali diluncurkan Qualcomm, QSD8250/QSD8650 tentunya merupakan salah satu yang menonjol. QSD8250/QSD8650 hadir dengan CPU single core Scorpion 1 GHz, GPU Adreno 200, DSP Hexagon QDSP6, dan dukungan resolusi layar WXGA, video 720p, kamera 12 MP, USB 2.0, GPS, serta menggunakan technology node 65 nm. Perbedaan antara kedua SoC Snapdragon S1 ini terletak pada modemnya. QSD8250 mendukung UMTS, sedangkan QSD8650 menambahkan dukungan CDMA.

MSM8260/MSM8660. Kedua SoC yang merupakan bagian dari lini Snapdragon S3 ini telah menggunakan CPU dual core Scorpion 1,2 GHz – 1,7 GHz serta GPU Adreno 220. MSM8260/MSM8660 menambahkan dukungan resolusi layar WXGA+, video 1080p, kamera 16 MP, dan USB OTG. Kedua SoC itu pun telah menggunakan technology node 45 nm. Sama seperti QSD8250 dan QSD8650, perbedaan antara MSM8260 dan MSM8660 terletak pada modemnya. MSM8660 mendukung CDMA selain UMTS.

MSM8960. Dibandingkan generasi sebelumnya, MSM8960 yang masuk ke dalam lini Snapdragon S4 menggunakan CPU dual core Krait 1,5 GHz dan GPU Adreno 225 yang lebih bertenaga. Meskipun begitu, yang membuat MSM8960 makin menonjol adalah hadirnya dukungan LTE. Adapun technology node-nya, MSM8960 telah menggunakan 28 nm. MSM8960 sudah pula mendukung resolusi layar Full HD dan kamera 20 MP.

Block diagram dari Snapdragon 845.

Snapdragon 800. Snapdragon 800 hadir dengan CPU quad Core Krait 400 2,3 GHz dan GPU Adreno 330 yang menawarkan kinerja yang jauh lebih tinggi dari Snapdragon S4. Snapdragon 800 mendukung resolusi layar QSXGA, video 2160p, kamera 21 MP, USB 3.0, dan Quick Charge 2.0. Quick Charge 1.0 sendiri diperkenalkan pertama kali pada Snapdragon 600. Snapdragon 800 menggunakan technology node 28 nm.

Snapdragon 810. Snapdragon 810 menarik berhubung tidak hanya menawarkan sejumlah peningkatan, melainkan juga karena ramainya isu kepanasan (overheating) yang menyertainya. Berbeda dengan sebelumnya, SoC yang merupakan flagship Qulacomm saat itu menggunakan quad core ARM Cortex-A57 2 GHz serta quad core ARM Cortex-A53 1,5 GHz dan bukannya versi custom. Adapun GPU-nya adalah Adreno 430 dan DSP-nya adalah Hexagon QDSP V56. Snapdragon 810 mendukung resolusi layar Ultra HD (3.840 x 2.160 pixel) dan kamera 55 MP. Namun dukungan baru yang paling menonjol dari SoC yang menggunakan technology node 20 nm ini adalah 64 bit. SoC flagship Qualcomm sebelumnya seperti Snapdragon 800 masih 32 bit.

Snapdragon 820. Pada SoC Snapdragon 820, Qualcomm kembali menggunakan CPU versi custom. Snapdragon 820 menggunakan CPU dual core Kryo 2,2 GHz serta dual core Kryo 1,6 GHz, GPU Adreno 530, dan DSP Hexagon 680. Selain menawarkan kinerja yang lebih baik dari Snapdragon 810, Snapdragon 820 juga tidak “terkena” isu kepanasan dan telah mendukung Quick Charge 3.0.

Snapdragon 625. Salah satu SoC Snapdragon yang sangat populer di kelas mainstream adalah 625. Snapdragon 625 dengan technology node 14 nm-nya digunakan di banyak smartphone kelas mainstream yang InfoKomputer uji. Menggunakan CPU octa core ARM Cortex-A53 sampai 2 GHz dan GPU Adreno 506, Snapdragon 625 dimanfaatkan banyak smartphone yang diluncurkan dari tahun 2016 lalu sampai yang diluncurkan belum lama ini.

Snapdragon 845. Versi terkini dari SoC flagship Qualcomm. Snapdragon 845 menggunakan CPU quad core Kryo 385 Gold 2,8 GHz serta quad core Kryo 385 Silver 1,77 GHz, GPU Adreno 630, DSP Hexagon 685, dan modem X20 LTE. Tak hanya menawarkan kinerja tinggi, SoC untuk smartphone tersebut juga lebih optimal perihal artificial intelligence. Snapdragon 845 pun memungkinkan kecepatan download lebih dari satu gigabit pada jaringan LTE yang mendukung. Snapdragon 845 memanfaatkan technology node 10 nm dan telah mendukung Quick Charge 4+.