"Jadi memang harus benar-benar memikirkan soal sub-brand, mengingat Galaxy itu memiliki makna khusus, apalagi itu master-brand Samsung," tambah Koh.
Diakui Koh, perusahaan yang dinakhodainya terus memikirkan perkembangan arsitektur brand untuk bisa menjaring konsumen dari kalangan milenial yang sangat dinamis.
"Seperti yang sudah kami lakukan dalam 10 tahun terakhir sebagai pemimpin pasar nomor satu. Kami akan terus berusaha, melakukan inovasi tiada henti dalam teknologi kami. Tapi seperti biasa, fokus kami adalah pada pengguna," tutur Koh.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Vendor Ponsel China Ramai Bikin Sub-Brand, Bagaimana Samsung?",