Find Us On Social Media :

Inilah Prestasi Samaira Mehta, Pakar Coder Berusia 10 Tahun yang Diincar Google

By Adam Rizal, Kamis, 25 Oktober 2018 | 14:00 WIB

Samaira Mehta (Coder yang berusia 10 tahun)

Kemampuan mengolah bahasa komputer atau coding tidaklah mengenal umur. Samaira Mehta, anak yang baru berusia 10 tahun itu merupakan coder dan programmer dan tumbuh besar di Silicon Valley.

Mehta adalah panutan bagi coder cilik lainnya karena ia telah belajar coding di usia enam tahun dan menciptakan board game pertamanya, CoderBunnyz. Saat ini Mehta menjabat sebagai CEO CoderBunnyz an menjual board game buatannya di Amazon.

"Kami telah menjual 1.000 kotak, jadi lebih dari USD 35.000 (Rp 531 juta) dan ini baru tersedia di pasar selama satu tahun," kata Mehta seperti dikutip Business Insider.

Selain meluncurkan CoderBunnyz, Mehta juga membentuk workshop coding bagi anak-anak seusianya di sekolah dengan materi cara membuat game. Sampai saat ini CoderBunnyz telah digunakan di 106 sekolah untuk mengajarkan coding sejak dini ke anak-anak.

Mehta pun pernah meluncurkan inisiatif 'Yes, 1 Billion Kids Can Code' yang memungkinkan orang-orang mendonasikan game ini ke sekolah-sekolah.

Bahkan, Mehta pernah bekerjasama dengan adiknya yang masih berusia enam tahun untuk meluncurkan board game terbaru yaitu CoderMindz.

Game itu mengajarkan anak-anak tentang coding menggunakan kecerdasan buatan (AI).

Dengan CoderMindz, anak-anak akan belajar prinsip-prinsip dasar AI seperti melatih model AI, inferensi dan adaptive learning.

Nantinya, anak-anak dapat menggunakan bekal pelatihan Mehta itu untuk membangun robot berbasis AI

Dilirik Google

Sejauh ini, ia sudah melakukan 60 workshop di Silicon Valley yang diikuti 2.000 anak. Salah satu lokasi workshopnya berada di markas Google yang bertempat di Mountain View, California, AS.

Di markas Google, ia bertemu dengan Chief Culture Officer Stacy Sullivan yang menawarkan Mehta bekerja di Google. Mehta belum mengatakan setuju untuk bekerja di Google tetapi ia lebih suka menjadi seorang entrepreneur.

"Setelah beberapa kali workshop di markas Google, kami berbicara selama satu jam. Ia berkata bahwa saya melakukan hal yang hebat dan setelah lulus kuliah saya bisa bekerja di Google," ujar Mehta.

Sullivan sendiri sangat terkesan dengan Mehta sampai menjadikannya salah satu pembicara utama di konferensi Diversity in Tech yang diadakan Google pada bulan Agustus. Selain Google, Mehta juga pernah berbicara di konferensi Women in Technology yang diadakan Microsoft.

Mehta juga pernah bertemu dengan beberapa figur penting lainnya seperti CEO Facebook Mark Zuckerberg saat Halloween.

"Saya akhirnya bisa bertemu dia. Ia sedang membagi-bagikan coklat," kenang Mehta.

"Saya memberitahunya bahwa saya adalah coder muda, dan ia memintaku untuk terus melakukannya dan menyebut saya hebat," lanjutnya.