Microsoft Corp kembali memperoleh posisinya sebagai perusahaan paling bernilai dan terbesar kedua di dunia, menyusul laporan kuartal Amazon yang sangat mengecewakan. Saham Amazon turun 7 persen, terbanyak dalam hampir tiga tahun terakhir.
Anjloknya saham Amazon disebabkan Amazon kehilangan taret dan gagal memanfaatkan prospek penjualan musim liburannya.
Sebaliknya, saham Microsoft naik hampir 4 persen didorong oleh bisnis komputasi cloud yang bersaing dengan Amazon.
Saat ini valuasi Microsoft mencapai 963 miliar dolar AS. Apple Inc sendiri memuncaki daftar di urutan pertama sebagai perusahaan bernilai di dunia dengan nilai valuasi lebih dari 1 triliun dolar AS seperti dikutip The Verge.
Tahun ini, saham Amazon telah merosot sekitar 40 persen dan saham Microsoft naik 25 persen. Apple akan melaporkan hasil kuartalan pada 1 November.
Bisnis Cloud
Solusi layanan cloud memberikan kontribusi yang besar kepada pendapatan Microsoft pada kuartal pertama tahun 2019.
Microsoft mencatatkan keuntungan senilai USD29,1 miliar dan keuntungan bersihnya USD8,8 miliar atau sekitar Rp133,8 triliun, meningkat 34 persen dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Microsoft Office memberikan kontribusi sebesar 17 persen dan Office 365 meningkat 36 persen.
Sementara dari sisi cloud dan server, pemasukan Azure meningkat 76 persen dan produk server serta cloud tu mbuh sebesar 28 persen.
Untuk pasar consumer, penjualan perangkat Surface meningkat sebesar 14 persen atau secara year on year menjadi USD 1,1 miliar.
Saat ini Microsoft masuk ke dalam lima besar pabrikan PC di Amerika Serikat berkat Surface.
Selain itu, kini bisnis game Microsoft pun mulai tumbuh secara stabil dan pemasukannya meningkat 44% pada kuartal ini.
Sementara pemasukan dari bisnis Xbox meningkat 94%, dan pengguna aktif Xbox Live kini tercatat 57 juta orang.
"Menghadirkan (Xbox) Game Pass ke PC adalah bagian besar dari masa depan perusahaan untuk layanan Xbox," ujar CEO Microsoft Satya Nadella.
Microsoft pun baru-baru ini mengungkap rencananya untuk mulai masa percobaan layanan streaming game yang bernama xCloud pada 2019 mendatang.
Layanan itu bakal mendapat persaingan kuat dari sejumlah layanan sejenis seperti GeForce Now, PlayStation Now, Shadow dan Liquid Sky.