Biasanya, jabatan tertinggi di sebuah perusahaan membutuhkan gelar pendidikan yang tinggi pula atau minimal pernah mengenyam bangku kuliah.
Namun, fakta itu tidak berlaku untuk Sean Parker yang sukses menjadi presiden Facebook hanya bermodal ijazah SMA.
Sean Parker menjabat presiden Facebook di usia 24 tahun dan ia sangat mencintai dunia programming sejak muda. Parker lahir 38 tahun lalu di Virginia dari keluarga cukup berada.
Ayahnya Bruce Parker adalah PNS dan ibunya berkecimpung di bisnis periklanan. Ketika umurnya baru 7 tahun, sang ayah sudah mengajarkan kepada Parker tentang pemrograman di komputer Atari 800.
Pada usia 16 tahun, Parker sudah menjadi hacker bahkan ia mampu menjebol jaringan perusahaan-perusahaan raksasa seperti buron FBI. Kesalahannya, FBI berhasil melacak alamat IP komputernya karena tidak sempat log out.
FBI pun menangkapnya dan membebaskannya kembali karena masih di bawah umur. Ayahnya pun menyita komputer Parker karena insiden tersebut.
Setelah itu, Parker membuat situs musik free sharing bernama Napster pada usia 19 tahun dan Napster sangat berjasa mempelopori layanan file sharing peer to peer.
Akhirnya, Napster diakuisisi perusahaan Roxio setelah terlibat permasalahan hukum pelanggaran hak cipta dan sebagainya.
Parker tidak asing dengan dunia media sosial. Parker sendiri adalah penasihat pendiri Friendster, Jonathan Abrams. Bahkan ia pernah punya saham di sana. Pada 2004, Parker pertama kali melihat Facebook di komputer pacar temannya di kampus Harvard.
Singkat cerita, Parker bertemu dengan Mark Zuckerberg dan Eduardo Saverin, para pendiri Facebook. Mereka setuju mengangkat Parker jadi presiden pertama Facebook.
"Sean Parker adalah yang pertama melihat potensi perusahaan ini untuk menjadi sungguh-sungguh besar," sebut Peter Thiel, investor pertama Facebook seperti dikutip Business Today.
Sebagai presiden, Parker sukses mendorong tampilan bersih Facebook dan fungsi berbagi foto. "Sean sangat vital dalam membantu mentransformasi Facebook dari proyek kampus menjadi perusahaan sesungguhnya," sebut Zuck.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR