Go-Jek mulai menghadirkan layanan pesan antar makanan Go-Food di Vietnam, menyusul layanan Go-Ride dan Go-Send yang sudah ada terlebih dahulu. Go-Jek sendiri hadir di Vietnam dengan nama brand baru yaitu Go-Viet.
Go-Viet telah menjalankan uji coba pilot Go-Food di Ho Chi Minh sejak 20 November lalu. Selain Ho Chi Minh, Go-Viet akan menyebarkan layanan Go-Food ke kota-kota lainnya di Vietnam.
Sejauh ini Go-Viet sudah memiliki dua layanan, yaitu Go-Ride (ride-hailing) dan Go-Send (pengantaran barang) serta Go-Food. Perlahan-lahan layanan Go-viet akan sama dengan layanan Go-Jek di Indonesia.
Di Vietnam sendiri, sektor pesan-antar diperkirakan bernilai USD 33 juta, berdasarka data dari Euromonitor. Firma tersebut juga menyebutkan bahwa rata-rata pertumbuhanya mencapai 11 persen seperti dikutip DealStreetAsia.
Di sektor ini, pemain terbesar layanan pesan makanan di Vietnam masih GrabFood milik Grab. Sedangkan sejumlah startup lokal seperti Lala.vn dan Vietnammm juga bermain di sini.
CEO Go-Viet Nguyen Vu Duc mengungkapkan pihaknya bakal membuka lebih banyak layanan berbasis transportasi online pada akhir 2018 atau awal 2019 mendatang. Ada empat layanan yang disebutnya bakal menjadi pilar utama, yakni Go-Bike, Go-Send, layanan antar makanan dan minuman Go-Food, serta e-wallet semacam Go-Pay di Indonesia.
"Layanan-layanan ini adalah yang paling penting untuk konsumen Vietnam. Dari situ kami akan melakukan pengembangan lebih jauh lagi," ujar Nguyen ketika ditemui menjelang acara Grand Launching Go-Viet di Hanoi.
Secara terpisah, CEO Go-Jek Nadiem Makarim membenarkan bahwa Go-Viet akan segera menyediakan layanan-layanan baru di Vietnam. Pihak Go-Jek mempercayakan Go-Viet untuk menentukan layanan mana yang akan hadir lebih dulu.
"Mungkin polanya akan mirip dengan di Indonesia. Dulu Go-Jek pertama kali hadir dengan Go-Ride sebelum disusul oleh layanan-layanan lain," ujar Nadiem.
Menghadapi kompetisi, Go-Viet mendapat dukungan dari Go-Jek berupa teknologi, pengetahuan operasional, dan pendanaan. Sementara, Go-Viet memiliki pemahaman lebih mendalam soal konsumen lokal.
Rivalitas dengan pesaing, menurut CEO Go-Viet Nguyen Vu-Duc, akan membantu mengasah daya juang Go-Viet sekaligus menguntungkan konsumen. "Memiliki banyak pilihan di pasar itu adalah sesuatu yang baik. Kami percaya pada akhirnya ini akan bagus untuk pelanggan dan para driver," katanya.
Go-Viet telah berkiprah selama enam bulan di Vietnam sejak para pengemudinya pertama kali mengaspal di Kota Ho Chi Minh pada Awal Agustus lalu.
Dalam kurun waktu tersebut, aplikasi Go-Viet diklaim telah mengumpulkan angka unduhan sebanyak 1,5 juta. Jumlah driver Go-Viet yang terdaftar sejauh ini disebut mencapai kisaran 25.000 orang.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR