Qualcomm Ventures, divisi modal ventura dari Qualcomm akan menanamkan investasinya senilai USD100 juta atau Rp1,4 triliun untuk startup yang mengembangkan kecerdasan buatan.
Qualcomm mengincar startup yang mengembangkan kecerdasan buatan langsung tersimpan di dalam perangkat seperti smartphone atau mobil, bukan ada pada cloud.
Investment Director Qualcomm Albert Wang mengatakan kecerdasan buatan akan menjadi tren di masa depan.
"Kemampuan pemprosesan AI kini memerlukan daya komputasi besar," kata Wang seperti dikutip TechCrunch.
"Ketika Anda menggunakan Alexa, tidak ada perintah yang diproses pada perangkat Anda. Perintah Anda diproses di cloud. Namun, ada beberapa masalah seperti performa yang menurun, memakan bandwidth yang besar dan masalah privasi," katanya.
Sebelumnya, Qualcomm telah menanamkan modal di berbagai startup yang mengembangkan AI.
Salah satunya SenseTime, perusahaan Tiongkok yang mengembangkan sistem pengenalan wajah, dan Cruise, perusahaan yang mengembangkan teknologi mobil otonom berbasis AI dan akhirnya diakuisisi General Motors.
Qualcomm pertama kali menanamkan investasi AI di AnyVision, startup yang bermarkas di Tel Aviv dan mengembangkan teknologi pengenalan wajah, bodi, dan objek.
Qualcomm ikut serta dalam pengumpulan dana seri A senilai USD28 juta atau sekitar Rp402 miliar yang dipimpin Bosch pada Juli.
Divisi modal ventura perusahaan biasanya memberikan dana pada sekitar 12 sampai 15 startup setiap tahun.
Terkait pendanaan AI ini, masih belum diketahui berapa banyak startup yang akan Qualcomm dukung.
Qualcomm akan memberikan dana sekitar USD1 juta (Rp14,4 miliar) sampai USD10 juta (Rp144 miliar) per startup.
Source | : | Tech Crunch |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR