Pabrik perakitan iPhone, Foxconn berencana untuk memindahkan pabriknya dari Tiongkok ke Vietnam atau Thailand, karena Foxconn terancam terkena tarif pajak yang tinggi karena perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok.
Jika Foxconn tidak memindahkan pabriknya dari Tiongkok, maka harga iPhone akan meroket naik di AS karena pajak yang tinggi.
ika terwujud, maka ini adalah sebuah langkah signifikan pertama yang diambil oleh sebuah perusahaan besar di Tiongkok untuk membangun pusat produksi tambahan di luar negeri, karena terdesak oleh perang dagang.
"Foxconn Group dan People's Commitee Hanoi sedang bekerja sama untuk membuka fasilitas perakitan iPhone di Vietnam untuk mengatasi dampak dari perang dagang antara AS-China," tulis Vietnam Investment Review.
Hal senada dikatakan oleh kepala Vietnam Chamber of Commerce and Industry (KADIN Vietnam) Vu Tien Loc yang menyebut Foxconn sedang berdiskusi untuk kemungkinan membuka pabrik di negara tersebut.
Namun ada beberapa hal yang membuat pembangunan pabrik Foxconn di Vietnam dan Thailand tidan akan terjadi di watu singkat karena Foxconn membutuhkan suntikan modal yang sangat besar dan Vietnam harus mencapai standar tinggi yang ditetapkan Apple untuk setiap pabriknya.
Adapun Foxconn, perusahaan asal Taiwan yang resmi dikenal dengan nama Hon Hai Precision Industry Co Ltd, tak mau berkomentar soal rumor tersebut.
Sejak 2012 lalu, beredar rumor Foxconn akan berinvestasi di Indonesia untuk membangun pabrik perakitan iPhone tetapi rencana itu tak kunjung terealisasi. Posisi yang diincar adalah kawasan industri Cikande, Serang. Namun entah mengapa, rencana tersebut kandas di tengah jalan.
Masalahanya, terletak pada persoalan lahan menjadi isu utama rencana investasi pabrik komponen ponsel mereka di Indonesia.
Foxconn pernah berunding dengan pemerintah Indonesia untuk mendapatkan insentif berupa lahan gratis, karena di China, Foxconn mendapatkan insentif tersebut dari pemerintah setempat. Pemerintah juga pernah menjembatani kerja sama Foxconn dengan mitra lokal, salah satunya adalah Agung Sedayu Group.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR