HMD Global, selaku vendor ponsel Nokia, mengklaim perangkatnya telah terjual 70 juta unit selama 2 tahun merek Nokia kembali ke pasar smartphone. Informasi ini disampaikan di acara peluncuran Nokia 8.1.
Angka tersebut diketahui berasal dari penggabungan penjualan feature phone, ponsel standar seperti Nokia 106 dan 3310 4G, serta lini smartphone, seperti Nokia 6, 6.1, dan 7.1.
Menariknya, sebanyak 56 juta dari perangkat yang terjual tersebut, atau sekitar 80 persennya, diboyong oleh pengguna laki-laki umur 35 tahun ke atas.
Hal ini mengindikasikan bahwa brand Nokia memang melekat di benak segmen umur tersebut, umur yang sebelumnya pernah merasakan kejayaan Nokia di tahun 1990-an hingga 2000-an.
Dengan tertolongnya penjualan ponsel Nokia itu oleh "Generasi Z", yakni masyarakat yang lahir di transisi antara kedua tahun tersebut, HMD mengklaim terjadi peningkatan yang signifikan terkait pertumbuhan penjualan.
Saat ini saja, HMD Global yang mempopulerkan kembali Nokia 3310 itu sudah menjadi perusahaan raksasa nomor 5 di kawasan Eropa seperti dikutip PhoneArena.
Pencapaian menuju 5 teratas itu sebagian besar dikontribusi oleh Nokia 6.1, yang diklaim HMD Global sebagai ponsel paling laku di pasar ponsel menengah.
Namun, Nokia 7.1 Plus dan Nokia 3.1 juga diklaim sangat populer di kalangan masyarakat pada segmentasi pasar yang sama, meski kepopulerannya kalah dari Nokia 6.1.
Melihat ramainya antusias pengguna ponsel Nokia di pasar mid-range ini, HMD Global disebut bakal terus agresif mengembangkan ponsel dengan kisaran harga 300 Euro (Rp 4,9 juta) sampai 400 Euro (Rp 6,6 juta).
Pabrikan asuhan Florian Seiche ini bahkan disebut akan menyicip pasar baru, seperti gaming, dengan kampanye e-sports lewat perangkat teranyar Nokia 7.1 dan Nokia 8.1.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR