Samsung diketahui tengah mengajukan sebuah hak paten baru di Kantor Paten dan Merek Dagang Amerika Serikat (USPTO). Bukan untuk smartphone, paten tersebut diajukan untuk sebuah perangkat drone.
Pengajuan paten ini terungkap dari sebuah publikasi yang dirilis oleh USPTO. Dalam dokumen paten, Samsung menuliskan bahwa rancangan drone yang tengah dibuatnya berbeda dengan drone kebanyakan.
Menurut Samsung, drone tersebut memiliki desain yang fleksibel dan dapat dilipat. Bagian rangka lengan pada drone tersebut dapat ditekuk dan dilipat ke dalam bagian badan.
"Sebuah drone yang dapat ditransformasikan, di mana bagian lengan dapat dilipat ke bagian badan utama," tulis Samsung mengenai perangkat tersebut seperti dirangkum Gizmochina.
Hal ini mengindikasikan bahwa Samsung berencana untuk ikut bermain di dalam industri pesawat nirawak.
Jika benar adanya, maka Samsung akan menjadi vendor smartphone pertama yang serius menggarap pasar drone.
Selain itu, drone ini juga ditengarai akan dapat menjadi salah satu aksesori untuk ponsel Galaxy generasi berikutnya.
Dalam paten yang diajukan, drone Samsung akan memiliki sejumlah sensor seperti sensor kamera, gyroscope, barometer, kompas, pengukur temperatur, hingga sensor ultraviolet.
Selebihnya, fitur yang dibawa pada drone ini sama seperti drone pada umumnya, misalnya kemampuan untuk dikendalikan lewat sebuah smartphone.
Samsung sendiri telah mengajukan hak paten untuk beberapa desain dan teknologi yang berhubungan dengan drone sejak 2016 lalu.
Paten yang diajukan saat ini merupakan yang kelima kalinya di tahun 2018. Pasar drone sendiri, menurut firma riset IDC, pada 2019 mendatang diproyeksikan mengalami laju pertumbuhan majemuk tahunan (CAGR) sebesar 30,6 persen dengan nilai 12,3 miliar dollar AS dan diprediksi akan terus melonjak sampai 2022 mendatang.
Tak hanya itu, Samsung juga saat ini sudah mengambil alih posisi IBM sebagai perusahaan teknologi dengan jumlah paten terbesar di AS.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR