Beberapa waktu lalu, Grab mengumumkan akan meluncurkan dua layanan terbaru yaitu kemudahan dalam memesan tiket pesawat dan hotel pada tahun ini sekaligus menambahkan kompetisi pasar travel di Indonesia.
Beberapa perusahaan yang sudah eksisting di bidang travel di Indonesia antara lain Tiket.com, Pegipegi, AiryRooms serta Traveloka. Traveloka merupakan aplikasi online booking yang paling banyak di unduh per bulan, diikuti oleh Agoda dan Tiket.com.
Dalam mengimplementasikannya, Grab menggandeng Booking Holdings yang memiliki beberapa situs perjalanan seperti Agoda.com, KAYAK, Priceline, termasuk Booking.com. Sebagaimana diketahui, Booking Holdings merupakan salah satu investor di Grab bersama beberapa perusahaan ternama lainnya.
Pada kuartal IV-2017, jumlah unduhan aplikasi Traveloka mencapai 1,9 juta dan Tiket.com yang mencapai 764.929 ribu. Hal itu membuktikan Traveloka masih menjadi pemimpin pada pasar online booking.
Selain itu, Traveloka telah bekerja sama dengan AiryRooms untuk menyediakan layanan booking online hotel dengan harga terjangkau. Kerja sama itu membuat Traveloka dapat menyediakan 300 ribu pilihan hotel untuk penggunanya dan semakin mematenkan posisinya sebagai pemimpin pasar.
Di sisi lain, Grab juga memiliki pasar yang luas karena telah tersedia di 8 negara di kawasan Asia Tenggara.
Grab juga telah memiliki jumlah unduhan aplikasi sebanyak 125 juta seperti dikutip CNBC.
Di Indonesia, Grab telah menguasai seluruh layanan transportasi online baik roda dua maupun roda empat. GrabBike sendiri memiliki kue pasar 60 pasar dan GrabCar mendominasi 70 persen pasar di Indonesia.
Selain itu, Grab juga memiliki layanan taksi di beberapa bandara di Indonesia.Sementara itu potensi pariwisata yang ada di Indonesia tercatat mengalami tren positif.
Kementerian Pariwisata mengungkapkan jumlah perjalanan wisata domestik mencapai 270,28 juta pada 2017 atau tumbuh 2,4 persen pada 2016. Sedangkan, rata-rata pertumbuhan perjalanan wisata domestik selama kurun waktu 10 tahun terakhir sebesar 2,61 persen pertahun.
Total pengeluaran wisatawan domestik tahun 2017 mencapai Rp 253,45 triliun atau tumbuh 4,87 persen dari tahun sebelumnya. Menariknya, 33 persen pengeluaran wisatawan domestik merupakan keperluan transportasi.
Sementara untuk keperluan akomodasi hanya 6,42 persen.
Source | : | CNBC |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR