Apple berencana memangkas rencana produksi iPhone sebesar 10 persen untuk tiga tahun ke depan karena penjualan iPhone tahun lalu yang tidak sesuai harapan.
Sebanyak 10 persen dari volume yang dipangkas adalah antara 40-43 juta unit iPhone. Pemangkasan itu turun dibandingkan proyeksi sebelumnya yakni 47-48 juta unit.
Sebelumnya, sumber terdekat Apple menyebutkan, Apple telah meminta para pemasok untuk mengurangi jumlah produksi untuk bulan Januari sampai Maret pada bulan lalu.
Sejumlah iPhone terbaru pun terdampak pemotongan produksi yaitu iPhone XS Max, XS, dan XR seperti dikutip dari Nikkei Asian Review via CNBC.
Saat ini Apple mengalami dampak persaingan bisnis pasar ponsel pintar yang kian matang. Selain itu, perusahaan AS itu juga berdampak dengan perang dagang antara Tiongkok dengan AS.
Padahal, saat ini Amerika belum menerapkan tarif impor tambahan untuk barang-barang buatan Tiongkok.
"Kami tidak melihat besarnya pelambatan ekonomi, khususnya di Tiongkok," kata CEO Apple Tim Cook dalam suratnya pada investor.
"Kami percaya, lingkungan ekonomi di Tiongkok lebih banyak dipengaruhi oleh meningkatnya ketegangan perang dagang dengan Amerika Serikat," ujar Cook.
Gara-gara rencana Apple memangkas produksi iPhone, perusahaan pemasok komponen iPhone yang ada di Taiwan ikut terdampak.
Misalnya, penyedia komponen lensa kamera Largan Precision menyebut, penjualan mereka menurun 34 persen tahun itu dan turun 20 persen selama November 2018.
Sekadar diketahui, penghasilan Largan Precision sebesar 3,22 juta dolar Taiwan.
Sementara, pemasok casing metal Catcher Technology meramalkan penjualannya akan turun pada Januari-Maret 2019. Catcher melihat, pendapatannya akan jatuh 28 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Apalagi, dari model iPhone terbaru, Catcher banyak membuat bingkai logam dan perakitan kaca belakang iPhone XR. Perusahaan ini juga memasok sebagian dari bingkai metal yang dipakai dalam XS Max.
Source | : | CNBC |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR