Teknologi digital saat ini sudah merasuk ke semua aspek kehidupan, termasuk bekerja. Karena itulah kemudian muncul istilah digital workplace, yaitu lingkungan kerja yang mendorong produktivitas karyawan dengan memanfaatkan teknologi digital. Istilah digital workplace tidak semata mengacu pada pemanfaatan teknologi digital, namun juga perubahan paradigma dasar dari konsep “bekerja” selama ini.
Contoh paling sederhana adalah kewajiban karyawan datang ke kantor tiap pagi untuk melakukan absensi. Di masa lalu, kewajiban ini terbilang wajar karena perangkat yang dibutuhkan untuk bekerja berada di kantor. Namun saat ini, ketika kebutuhan untuk bekerja seperti komputer dengan akses internet memadai bisa didapat di mana saja, datang ke kantor hanya sekadar untuk absensi menjadi tidak relevan lagi.
Jika ditarik lebih jauh, konsep digital workplace juga banyak menggugat cara kerja kita selama ini. Apakah rapat memang harus dilakukan dengan tatap muka? Apakah dokumen resmi harus selalu ditandatangani secara fisik? Pendek kata, konsep digital workplace melahirkan beragam pertanyaan yang menjadi relevan di era digitalisasi seperti saat ini.
Menarik Talenta
Belum lama ini Aruba Networks mengadakan survei yang menyorot manfaat digital workplace di mata karyawan. Dari survei terhadap 7000 responden di 15 negara tersebut, terungkap karyawan di perusahaan yang aktif mengadopsi tools digital mengaku mengalami peningkatan produktivitas sampai 73%. Selain itu, 70% mengaku memiliki work-life balance yang lebih sehat berkat penggunaan teknologi di lingkungan kerja.
Selain bermanfaat bagi karyawan, digital workplace juga akan membantu perusahaan dalam menggaet talenta terbaik. “Persaingan memperebutkan talenta kini semakin ketat seiring bermunculannya perusahaan startup digital” ungkap Kertiee Malkote, CEO Aruba Networks. Agar memiliki daya tarik tersendiri di mata calon karyawan, perusahaan harus bisa menciptakan suasana kerja yang mendukung; dan hal itu lebih mudah dicapai berkat keberadaan digital workplace.
Sebagai penyedia solusi jaringan terdepan saat ini, Aruba Networks serius mewujudkan konsep digital workplace tersebut di kantor mereka di Santa Clara, AS. Salah satu contohnya adalah bagaimana karyawan bisa berkolaborasi dengan mudah dengan koleganya, baik yang satu kantor maupun berbeda lokasi.
Untuk memesan ruang rapat, karyawan Aruba bisa mencari dan memesan ruangan menggunakan aplikasi di smartphone. Karena ada 1000 ruang rapat di kantor tersebut, Aruba menyediakan menu navigasi di dalam gedung sehingga karyawan tidak tersesat saat menuju ruang rapat.
Jika melakukan rapat menggunakan video conference dengan kolega yang beda kantor, sistem di kantor Aruba Networks bisa secara otomatis melakukan panggilan video sesaat setelah karyawan masuk ke ruangan. Dengan kata lain karyawan bisa langsung melakukan rapat jarak jauh tanpa harus melakukan panggilan telepon secara manual. Sistem jaringan Aruba Networks juga bisa diatur supaya mendahulukan panggilan video, sehingga rapat bisa berlangsung lancar tanpa putus-putus.
Kehadiran teknologi baru seperti IoT dan Artificial Intelligence juga membuka babak baru dalam mewujudkan digital workplace. Contohnya karyawan tidak perlu melakukan tapping saat masuk kantor, karena kombinasi informasi MAC Address smartphone dan video surveillance bisa memastikan identitas karyawan tersebut. Contoh lain adalah kita dengan mudah menemukan tamu atau kolega di kantor karena jaringan bisa mendeteksi secara presisi lokasi setiap orang berdasarkan penggunaan WiFi.
Pendek kata, digital workplace akan membuka dimensi baru dari cara kita bekerja. Hasilnya bukan cuma peningkatan produktivitas perusahaan, namun juga kepuasan kerja dari karyawan.
Penulis | : | Wisnu Nugroho |
Editor | : | Wisnu Nugroho |
KOMENTAR