Budaya korupsi tidak hanya menggerogoti ketahanan Indonesia tetapi juga perusahaan drone consumer terbesar di dunia DJI Technology Co Ltd. DJI mengungkapkan terjadi praktek korupsi masif yang dilakukan karyawannya.
Gara-gara prakter korupsi itu, DJI diprediksi merugi hingga USD 150 juta atau berkisar Rp2 triliun pada tahun lalu.
DJI yang bermarkas di di Shenzen baru mengetahui kasus korupsi itu setelah melakukan kontrol kualitas pada tahun lalu.
"DJI mengutuk setiap bentuk korupsi dan telah membuat satgas anti korupsi tingkat tinggi untuk melakukan investigasi lebih lanjut dan memperkuat upaya anti korupsi," kata DJI seperti dikutip Reuters.
"Beberapa kasus korupsi ini telah diserahan kepada otoritas dan sebagian karyawan yang terlibat telah diberhentikan," ujarnya.
China Securities Journal menyebutkan sebanyak lebih dari 40 karyawan DJI tersangkut kasus korupsi tersebut.
Saat ini DJI mempekerjakan 12 ribu karyawan sampai akhir tahun 2018 dan akan bertambah jadi 14 ribu sampai akhir tahun 2019.
Selain DJI, skandal korupsi karyawan juga menimpa perusahaan taksi online Didi Chuxing yang telah memecat 80 pegawai karena korupsi.
Mengenal Dimitri Josephine Sahertian, Instruktur Unreal Engine Kebanggaan Indonesia
Source | : | Reuters |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR