Digitalisasi industri asuransi semakin berkembang, terakhir perusahaan teknologi multinasional, Grab, baru saja mengumumkan kerja sama dengan ZhongAn Technologies International Group Limited (ZA International) untuk membentuk Joint Venture (JV).
Buah dari kerja sama itu pelanggan perusahaan ride hailing tersebut bisa memilih beragam produk asuransi melalui aplikasi Grab.
Perusahaan asal Indonesia pun tidak ketinggalan berevolusi di era 4.0. AJB Bumiputera 1912, perusahaan asuransi jiwa yang telah berdiri 107 tahun di Indonesia saat ini tengah menghadapi persoalan pembayaran klaim milik nasabah.
Persoalan tersebut terjadi diduga karena kurang optimalnya tata kelola pada pengelolaan dana sehingga mengakibatkan minimnya likuiditas perusahaan.
Guna mengatasi persoalan tersebut, manajemen baru AJB Bumiputera 1912 memiliki visi untuk melakukan transformasi bisnis dari model tradisional menjadi digital.
Menurut pengamat komunikasi digital Lucky Mirza, sudah saatnya perusahaan nasional seperti AJB Bumiputera 1912 berevolusi di era digital, terlebih bila dipimpin oleh manajemen yang memiliki track record sebagai professional inovatif sektornya.
“Generasi muda saat ini dibekali dengan pendidikan yang baik dan peduli dengan perkembangan karir dan pribadi mereka. Generasi tersebut terbiasa dengan digitalisasi, mulai dari online banking, online shopping yang semuanya serba digital,” ujar Lucky.
“Intinya mudah, cepat dan transparan yg dapat diakses kapan saja dan dari mana saja. Pemimpin perusahaan nasional saat ini pun harus inovatif dan berpengalaman dalam mentransformasi bisnis tradisional menjadi modern melalui digital, agar mampu menjawab kebutuhan generasi muda,“ tambah Lucky.
Pemanfaatan teknologi informasi di industri asuransi sebetulnya sudah banyak dilakukan oleh perusahaan asuransi lainnya, namun hampir semuanya adalah perusahaan asing.
Lucky menambahkan bahwa pemanfaatan teknologi digital pada perusahaan nasional sudah tepat dalam rangka menembus pasar dari kalangan milenial.
“Saya mendukung langkah yang diambil manajemen baru, yang dipimpin oleh Sutikno Sjarif, dalam melakukan modernisasi AJB Bumiputera 1912. Saat ini anak muda Indonesia masih banyak yang belum memiliki asuransi, sudah seharusnya segmen ini digarap. Jadi langkah modernisasi dan digitalisasi sudah on the right track,” jelas pria yang pernah menjabat sebagai Head of Communications di Ericsson Indonesia dan Panitia Pelaksana Asian Games 2018.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara sebelumnya menyebut era digitalisasi perlu kesiapan dari semua lini.
Saat ini sekitar 50% penduduk Indonesia sudah masuk dalam ekonomi digital. Dari 265,4 juta penduduk Indonesia, sekitar 132,7 juta kini sudah bisa menikmati internet.
Lebih lanjut, sekitar 130 juta orang Indonesia atau 49% dari total penduduk juga sudah masuk dalam pengguna sosial media yang aktif.
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR