Kaspersky Lab mengungkapkan salah ancaman keamanan siber yang akan ngetren tahun ini adalah menjamurnya botnet IoT (Internet of Things). Serangan Botnet IoT mulai populer pada 2016 yang dipelopori oleh botnet Mirai.
Kala itu, botnet Mirai menyerang Dyn dengan DDoS (Distributed Denial of Service) dan menyebabkan berbagai layanan tidak bisa diakses seperti Twitter dan Spotify.
Vitaly Kamluk, Principal Security Researcher, Global Research and Analysis Team, Kaspersky Lab mengatakan, keamanan perangkat IoT seharusnya sudah dipertimbangkan sejak awal pengembangan.
"Kaspersky pun telah mendorong para perusahaan IoT untuk bekerja sama dengan perusahaan keamanan siber dalam pengembangan produk baru. Perlindungan terbaik untuk perangkat IoT hanya bisa diberikan jika manufaktur mau atau terdorog untuk menyediakan perlindungan itu," katanya dalam siaran persnya.
"Perangkat dengan Windows Embedded juga kini mulai menjadi incaran para kriminal siber," ujar Vitaly.
Windows Embedded, yang kini namanya kini menjadi Windows IoT, adalah sekumpulan sistem operasi yang Microsoft buat untuk embedded system, sebuah perangkat yang dibuat dengan tujuan khusus.
Tren lain lainnya, kehadiran teknologi 5G sangat rentan terhadap serangan siber. Vitaly mengatakan saat ini kecepatan 5G jauh lebih cepat dari 4G hingga 10 kali lebih cepat.
Dengan kecepatan 5G, para penjahat siber dapat mengirimkan data dalam jumlah besar dengan cepat.
"5G memang belum digunakan, tapi ketika ia muncul, kita mungkin akan menghadapi banyak serangan DDoS yang memanfaatkan ponsel atau data dalam jumlah banyak tercuri dengan bantuan jaringan seluler," kata Vitaly.
"Cara terbaik untuk mencegah kriminal menggunakan 5G untuk menyerang Anda adalah dengan membiasakan diri untuk menjaga keamanan ponsel dan tidak menghubungkan perangkat 5G ke jaringan perusahaan," pungkasnya.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR