Para penjahat siber kerap melancarkan serangan malware untuk memperdaya korbannya. Kaspersky Lab mengungkapkan hasil laporan Kaspersky Security Network (KSN) yang membuktikan Amerika Serikat (AS) menjadi negara penghasil malware terbesar di dunia pada kuartal ke empat tahun lalu.
"Meskipun banyak rumor bahwa Rusia yang memproduksi banyak malware. Faktanya, Amerika-lah yang menghasilkan banyak malware bukan Rusia," kata Dony Koesmandarin (Territory Channel Manager Manager Kaspersky South East Asia).
Rusia sendiri adalah negara asal atau markas pusat Kaspersky Lab di dunia. Meskipun demikian, Rusia berada di urutan ke 5 sebagai negara penghasil malware terbesar di dunia.
Adapun negara teratas yang paling banyak mengirimkan malware ke seluruh dunia adalah Amerika Serikat dengan persentase 45,12 persen.
Di urutan kedua, ada Belanda dengan 21,48 persen, Jerman dengan 6,45 persen, Perancis dengan 5,39 persen, dan Rusia dengan 2,09 persen.
Indonesia sendiri berada di urutan ke-34 dalam daftar negara pengirim malware di dunia. Untungnya, masyarakat Indonesia mulai sadar terhadap bahaya serangan siber dan cara menghadapinya.
Laporan KSN itu mengungkapkan saat ini Indonesia berada di urutan ke-62 dengan persentase sebanyak 53,7 persen sebagai negara yang sadar terhadap ancaman siber.
Sedangkan, negara-negara yang rentan terhadap serangan siber adalah Yaman sebanyak 72,6 persen, Afghanistan dengan 71,7 persen, Tajikistan dengan 71,4 persen, Uzbekistan dengan 69,8 persen, dan Kirgistan dengan 69,8 persen.
"Awarness orang Indonesia terhadap malware perlu diapresiasi. Tahun lalu, Indonesia mendekati 10 besar di daftar tersebut. Tapi sekarang, sudah jauh (urutannya). Artinya, mereka sudah menyadari perlunya memproteksi device mereka," katanya.
"Hal yang sederhana itu, masyarakat sekarang sudah selalu memback up data pribadinya. Itu sudah bagus," terangnya.
Metode penyebaran virus malware yang paling efektir berasal dari berbagai jenis hardware seperti USB, CD, dan DVD.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR