Belajar dari desain seri Nokia sebelumnya yang kaku, Nokia 6.1 Plus mengusung konsep yang cukup kekinian dengan fisik yang lebih menarik. Smartphone ini memiliki desain yang keren karena bagian belakangnya menggunakan material mirip kaca. Kerennya lagi, bagian depan dan belakangnya sudah terlindungi lapisan Corning Gorilla Glass 3. Tampilan ini membuatnya terkesan premium dengan build quality yang baik.
Smartphone ini memiliki dimensi yang tidak terlalu besar sehingga nyaman digenggam dengan satu tangan serta mudah masuk saku. Ini dikarenakan penggunaan layar dengan bezel yang tipis di seluruh sisi sehingga layar berukuran 5,8 inci-nya tetap terasa tidak besar. Pada bagian belakangnya terdapat fingerprint sensor di bawah kamera utama. Kamera utama yang berjumlah dua ini disusun secara vertikal dengan fisik yang dibuat agak menonjol.
Berbasis Android 8.1 Oreo, Nokia 6.1 Plus masuk dalam jajaran Android One yang menggunakan ROM Android murni alias stock Android. Selain lebih ringan, UI ini bakal mendapatkan prioritas jika terdapat pembaruan sistem. Sayangnya, kami masih menjumpai beberapa bloatware.
Nokia 6.1 Plus dipersenjatai dengan 2 kamera utama dengan resolusi masing-masing 16 MP dan 5 MP. Kamera kedua bekerja sebagai depth sensor yang berguna untuk menghasilkan foto dengan bokeh. Dengan adanya kamera kedua, Anda bisa menyunting tingkat keburaman latar sebelum dan sesudah foto diambil. Sementara kamera depan memiliki resolusi enam belas megapixel untuk selfie. Kamera ini juga bisa menghasilkan bokeh. Bedanya, Anda tidak bisa menyunting sebelum atau sesudahnya.
Kami menyukai hasil foto dengan bokeh yang tampil rapi dan halus. Ini berlaku pada kamera utama dan depan saat selfie. Bahkan pada kondisi cahaya dalam ruangan, hasilnya masih konsisten dan cukup tajam. Autofocus pada kamera utama juga terbilang responsif dan bekerja cepat. Selain urusan bokeh, aplikasi juga menyertakan fitur lain seperti panorama serta manual, meski untuk pengaturan manual hanya tersedia empat pilihan saja.
Namun yang menjadi salah satu andalan dari seri Nokia ini adalah bothie. Fitur ini memungkinkan Anda untuk mengambil foto/video dari kamera depan dan belakang secara bersamaan dan ditampilkan dalam satu frame. Pilihan frame terdiri dari mode dual yang memiliki ukuran sama besar serta mode picture-in-picture dengan posisi yang bisa digeser.
Nokia 6.1 Plus menggunakan SoC Snapdragon 636 berbasis CPU 8 core dengan technoloy node 14 nm. Ditandem dengan memori utama empat gigabyte, kinerjanya cukup mumpuni untuk menjalankan beberapa game populer seperti Mobile Legends: Bang bang, Rules of Survival, PUBG Mobile, atau Asphalt Xtreme. Sementara kapasitas penyimpanan yang 64 GB sudah terbilang cukup. Selot SD card dengan dukungan sampai empat ratus gigabyte menjadi alternatif jika dirasa kurang.
Berbekal kapasitas 3.060 mAh, daya tahan baterai terbilang baik. Pengujian menggunakan PCMark for Android dengan skenario Battery life, Nokia 6.1 Plus mampu bertahan sampai lima jam lebih. Dan jika dirata-ratakan untuk penggunaan sehari-hari, smartphone ini bisa bertahan sampai seharian. Asyiknya port charging yang menggunakan USB Type-C sudah mendukung teknologi Quick Charge 3.0 yang mampu mengisi baterai perangkat ini dengan lebih cepat.
Hasil uji
AnTuTu Benchmark 7.0.7 - Score | 115773 |
PCMark for Android 2.0.3716 - Work 2.0 Performance Score | 5793 |
PCMark for Android 2.0.3716 - Work 2.0 battery life | 5 jam 28 menit |
3DMark Android Edition 2.0.4574 - Ice Storm | Max |
3DMark Android Edition 2.0.4574 - Ice Storm Extreme | Max |
3DMark Android Edition 2.0.4574 - Ice Storm Unlimited | 19697 |
GeekBench 4.2.0 - Single Core | 1336 |
GeekBench 4.2.0 - Multi Core | 4882 |
Kesimpulan
Turut meramaikan pasar smartphone di kelas menengah, apa yang ditawarkan Nokia 6.1 Plus cukup menarik, mulai dari desain, bothie, sampai Android One. Harganya memang sedikit lebih tinggi dibanding kompetitor, tetapi nama besar Nokia tetap menjadi daya tarik tersendiri.
Plus: Bagian depan dan belakang menggunakan materi kaca dengan Gorilla Glass 3, kinerja bagus, kualitas kamera baik, ada fitur bothie, kamera utama ganda, ada fingerprint sensor, dukung quick charge.
Minus: Mudah kotor dengan bercak jari, notch masih bisa lebih kecil lagi, masih terdapat bloatware.
Spesifikasi
SoC | Qualcomm Snapdragon 636 (quad core Kryo 260 1,8 GHz dan quad core Kryo 260 1,6 GHz plus Adreno 509) |
RAM | 4 GB |
Media simpan internal | 64 GB |
Selot SIM | Dual nano-SIM (dukung micro-SD secara hibrida) |
Jaringan seluler | GSM/HSPA/LTE |
Dukungan koneksi | Wi-Fi 802.11a/b/g/n/ac, Wi-Fi Direct, hotspot, Bluetooth 5.0, A2DP, LE, GPS, A-GPS, GLONASS, BDS, radio FM, jack audio 3,5 mm, USB Type-C, USB OTG |
Sensor | Accelerometer, light, orientation, proximity, gyroscope, sound, magnetic, fingerprint |
Kamera | Belakang: 16 MP, f/2,0, PDAF + 5 MP, f/2,4, depth sensor; video 4K Depan: 16 MP, f/2,0, soft flash, video Full HD @ 30fps |
Layar | 5,8″ IPS LCD 2.280 x 1.080 pixel (19:9), Gorilla Glass 3 |
Baterai | Li-ion 3.060 mAh |
Dimensi/bobot | 14,72 x 7,1 x 0,8 cm/151 gr |
Sistem operasi | Android 8.1 Oreo (upgradable ke Android 9.0 Pie) / Android One |
Situs | www.nokia.com/phones/id |
Garansi | 1 tahun |
Harga | Rp3.399.000 |
Penulis | : | Dayu Akbar |
Editor | : | Dayu Akbar |
KOMENTAR