Huawei diduga melakukan kecurangan dalam bisnisnya. Vendor asal China itu dilaporkan memberikan bonus bagi pegawai yang berhasil mengorek informasi rahasia dari perusahaan pesaing.
Adapun besaran bonusnya tergantung pada kualitas informasi yang diperoleh, serta tingkat kerahasiaan informasi tersebut.
Semakin tinggi tingkat kerahasiaannya, semakin tinggi pula bonus yang didapat. Menurut Menteri Kehakiman AS, praktik ini sebenarnya bukan rahasia lagi di lingkungan internal Huawei.
Kabarnya, di situs internal perusahaan, pegawai Huawei malah didorong untuk menggali "resep dapur" kompetitor. Bahkan, di situs itu terpampang alamat e-mail pegawai di perusahaan pesaing yang bisa dihubungi.
Semua konten di situs internal diawasi divisi bernama "competition management group". Upaya mengorek informasi rahasia Apple Lebih konkritnya seperti dikutip laporan The Information mengungkap kecurangan Huawei ke Apple.
Beberapa saat lalu, Huawei dikatakan melakukan pertemuan bisnis ke penyuplai komponen yang digunakan Apple untuk menyusun teknologi sensor monitor detak jantung di arloji pintar "Watch".
Pertemuan bisnis tersebut seolah-olah didalangi motif kerja sama eksklusif. Akan tetapi, menurut petinggi perusahaan penyuplai, Huawei justru lebih banyak menanyakan perihal Apple Watch.
Petinggi tersebut menegaskan pihaknya tidak mengungkap informasi secuil pun mengenai kerja samanya dengan Apple. Setelah pertemuan berlangsung, Huawei tak pernah lagi menghubunginya.
Bukan cuma itu, Huawei juga beberapa kali melakukan wawancara dengan mantan pegawai Apple. Namun lagi-lagi, fokus pembicaraan ada pada produk Apple.
Selama wawancara, perwakilan Huawei lebih banyak mencari tahu informasi tentang praktik dan produk Apple, alih-alih pertanyaan wawancara kerja pada umumnya.
Hal itu diakui seseorang yang mengaku pernah melalui proses wawancara ini. "Sangat jelas, mereka lebih tertarik untuk mencari tahu soal Apple dibanding merekrut saya," kata mantan pegawai Apple.
Hingga kini Huawei masih bungkam soal berita negatif yang menghakiminya. Tentu saja berita ini menambah rentetan rapor merah bagi produsen smartphone nomor satu di China tersebut.
Beberapa waktu lalu, Huawei baru saja dituduh sebagai mata-mata pemerintah China. Lalu menyusul tudingan bahwa Huawei mencuri kekayaan intelektual dari perusahaan Amerika Serikat yang menyuplai komponen untuk smartphone.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR