HP baru saja meluncurkan seri laptop konvertibel di Indonesia bertajuk "Spectre Folio". Dibanderol Rp 35 juta, laptop dengan desain berlapis kulit sapi tersebut menyasar segmen premium.
Ke depan, HP memang bakal lebih fokus menggarap seri high-end. Hal tersebut diungkapkan Chief Operating Officer HP Indonesia, Hendry Widjaja. Strategi ini bisa dibilang cukup berisiko, mengingat pasar PC secara keseluruhan masih saja lesu.
Belum lagi merek PC semacam Apple dan Dell cukup dominan di kelas flagship. Namun, Hendry tetap optimis dengan langkah yang ditempuh.
Menurut dia, konsumen saat ini menginginkan perangkat elegan yang bisa mendukung gaya hidup sehari-hari, ketika bekerja, serta dalam kondisi mobilitas tinggi.
"Konsumen ingin perangkat yang bisa menemani mereka kerja selama seharian. Laptop HP Spectre Folio ini bisa dipakai selama 18 jam," ujar Hendry di Jakarta.
Hendry juga mengklaim kondisi demografi konsumen Indonesia terkait laptop sudah berubah. Mereka tidak hanya sekadar butuh spesifikasi tinggi, tetapi juga desain yang stylish agar memberikan experience berbeda.
Selain itu, Hendry menilai daya beli konsumen Indonesia sudah cukup tinggi. Berdasarkan survei dari Boston Consulting Group, Hendry menyebut jumlah konsumen kelas atas di Indonesia diprediksi meningkat menjadi 21 persen dari jumlah penduduk di tahun 2030.
Saat ini, jumlah itu masih di kisaran 9 persen dari total penduduk. "Berdasarkan survei, (konsumen) Indonesia juga buying power-nya meningkat," ujar Hendry.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR