PT Synnex Metrodata Indonesia (SMI) pada hari ini (25/02/19) meresmikan logistic center di atas lahan seluas 20.000 m2 di MM2100 Industrial Estate, Cibitung.
Logistic center yang didesain 4 lantai dengan luas bangunan 22.000 m2 dibangun di atas sebagian lahan seluas 5.500 m2.
Menurut perusahaan, pembangunan ini untuk mengantisipasi pertumbuhan bisnis dalam 5 tahun ke depan. Sedangkan kelebihan lahan akan dimanfaatkan oleh perusahaan untuk proyeksi ke depan sesuai dengan perkembangan bisnis.
Diketahui, pembangunan logistics center merupakan salah satu strategi perusahaan dalam membangun kompetensi sebagai perusahaan distribusi atas sarana logistik.
Lebih lanjut, biaya pembangunan logistic center sebesar Rp120 miliar, di luar dari biaya pembelian tanah sebesar Rp61 miliar. Logistic center ini sudah mulai beroperasi pada bulan Desember 2018 lalu.
Logistic merupakan salah satu core business SMI sebagai distributor. Dengan mempertimbangkan volume perdagangan SMI yang terus meningkat, manajemen melihat perlunya memiliki logistic center sendiri.
Secara jangka panjang tentunya hal ini lebih menguntungkan dari sisi efisiensi biaya maupun nilai propertinya yang terus meningkat. Di luar dari biaya investasi logistic centre, SMI dapat menghemat biaya logistik di area Jabodetabek sebesar kurang lebih 35% dibandingkan dengan menyewa kepada pihak lain.
“Dalam bisnis distribusi yang menjadi kompetensi Utama adalah sarana Logistik dan Sistem yang mengatur seluruh proses. Hal tersebut merupakan bagian dari visi kami yang dapat kami realisasikan sehingga kami dapat menunjukkan kepada stakeholder bahwa kami sudah memiliki core businessuntuk mendukung mitra bisnis sehingga pengiriman barang menjadi lebih efisien”, demikian dikatakan oleh Agus Honggo Widodo, Presiden Direktur PT Synnex Metrodata Indonesia.
Dalam mengelola logistik, SMI diperkuat dengan solusi Warehouse Management System (WMS) yang dapat diandalkan dan mengadopsi sistem komputerisasi terkini dan proses pelayanannya melalui solusi Transport Management System (TMS) guna mendukung proses pengiriman.
Mitra bisnis dapat memantau langsung progres order yang mereka lakukan melalui Point of Delivery App yang diperkuat oleh SAP Cloud Platform (SCP), dengan menggunakan fitur-fitur Tracking Position, Fleet information, dan Delivery status.
Layanan 24/7 order tracking solution juga dapat diakses, proses pembelian dan pemesanan dapat dilakukan kapan pun dan di mana pun. Dengan menggunakan WMS dan TMS membuat pekerjaan menjadi lebih efisien dari sisi akurasi dan kecepatan.
Akurasi atas jumlah barang yang banyak dan bervariasi dapat mengurangi human error.Sedangkan kecepatan merupakan transformasi dari penggunaan kertas ke sistem.
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR