Grab mengumumkan menjadi startup dengan status decacorn pertama di Asia Tenggara. Hal ini terungkap dari situs Grab yang berjudul "Terima Kasih Telah Jadikan Grab Decacorn Pertama".
"Grab, everyday SuperApp kamu, adalah Decacorn pertama di Asia Tenggara," seperti tertulis dalam situs tersebut.
Grab juga mengumumkan status decarorn lewat aplikasinya dengan memberikan diskon dengan kode Decacorn bagi para penggunanya. Seraya diikuti dengan tulisan.
"Terimakasih karena kamu kita jadi decacorn pertama di Asia Tenggara."
Akhir tahun lalu, Grab telah mengantongi pendanaan Rp4,3 triliun atau sekitar USD 3 miliar dan membuat total valuasi Grab mencapai lebih dari USD11 miliar (Rp158,6 triliun).
Pendanaan baru itu membawa Grab menyandang status sebagai Decacorn.
Decacorn sendiri merupakan perusahaan dengan valuasi lebih dari USD10 miliar, hectocorn memiliki valuasi lebih dari USD100 miliar dan unicorn adalah status perusahaan startup teknologi dengan valuasi lebih dari USD1 miliar.
Pada Desember, Pendiri Grab Hooi Ling Tan mengungkap soal keyakinannya bahwa perusahaan yang didirikannya bersama Anthony Tan bakal menjadi decacorn pertama di Asia Tenggara.
"Kami optimis bisa menjadi decacorn pertama di Asia Tenggara dalam waktu dekat," ungkapnya.
Selain Grab, CB Insight mencatat ada 14 perusahaan di dunia yang naik kasta menjadi decacorn. China dan Amerika Serikat mendominasi daftar decacorn baru dunia.
Dengan status ini, Grab dengan valuasi USD11 miliar, sejajar dengan perusahaan teknologi lain seperti, Bytedance (valuasi USD75 miliar), Uber (USD72 miliar), Didi Chuxing (USD56 miliar), WeWork (USD47 miliar), Airbnb (USD29,3 miliar), SpaceX (USD21,5 miliar), Stripe (USD20 miliar).
Selain itu ada juga JUUL Labs (USD15 miliar), Epic Games (USD15 miliar), Pinterest USD12,3 miliar), Bitmain Technologies (USD12 miliar), Samumed (USD12 miliar), Lyft (USD11,5 miliar), Palantir Technologies (USD11 miliar), Global Switch (USD11,08 miliar).
Source | : | Grab |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR