Pada acara Mobile World Congress di Barcelona, Spanyol, perusahaan Avast mengungkapkan bahwa dua dari lima rumah dengan perangkat digital rentan terhadap serangan siber.
Diungkap berdasarkan laporan bertajuk The Avast Smart Home Report 2019, laporan ini juga mengungkapkan informasi bahwa lebih dari 16 juta jaringan smart home yang ada dalam studi ini menunjukan bahwa 40.3% rumah di seluruh dunia mempunyai lebih dari 5 perangkat yang tersambung (Amerika Serikat.: 62.0%, Spanyol: 45.6%), dan 40.8% dari rumah tangga digital di seluruh dunia tersebut (U.S.: 35.2%, Spanyol: 35.1%) mempunyai setidaknya satu perangkat rentan yang terhubung.
Hal ini menunjukan sebanyak apa rumah yang rentan terhadap perangkat Internet of Things, walau hanya 1 perangkat yang rentan, namun hal tersebut dapat membahayakan seluruh jaringan di rumah.
“Orang menggunakan smart TV untuk menonton series Netflix favorit atau melihat monitor bayi mereka, namun seringkali mereka tidak mengetahui bagaimana menjaga keamanan perangkat tersebut,” kata Ondrej Vlcek, Presiden Konsumer, Avast.
“Hanya membutuhkan satu perangkat yang lemah untuk seorang hacker dapat masuk, dan ketika mereka sudah masuk kedalam jaringan, mereka dapat mengakses perangkat lainnya, data personal tentang apa yang mereka tonton dan miliki, seperti video dan rekaman suara,” tambah Vlcek
Menurut Vlcek, langkah keamanan yang simpel seperti meng-install password yang kuat dan unik serta two-factor authentication untuk semua akses keperangkat, dan memastikan memperbaharui perangkat lunak adalah beberapa cara untuk memperbaiki integritas smart home.
Perangkat yang paling rentan
Dalam laporan tersebut, ditemukan lima perangkat di seluruh dunia yang paling rentan terhadapan serangan siber. Berikut adalah perang-perangkat tersebut.
Seluruh dunia:
1. Printer: 32,9%
2. Perangkat jaringan (titik koneksi yang dapat mengirim dan menerima data): 28,9%
3. Kamera keamanan: 20,8%
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR