Alight Solutions mengumumkan hasil survei terkait kepuasan perusahaan di Asia Pasifik terhadap teknologi SDM, bertajuk The State of HR Transformation Study 2018-2019.
“Kini semakin banyak perusahaan yang mulai menyadari bahwa bisnis dan cara berbisnis sudah berubah. Ini juga berdampak pada cara perusahaan dalam menangani pegawai juga berubah, serta teknologi yang digunakan. Ini yang jadi fokus survei kami,” ujar Advisory & Cloud Solutions Alight Solutions Rishi Jha.
Survei ini menunjukan bahwa sebanyak 55 persen dari 670 perusahaan responden di Asia Pasifik mengaku tidak puas dengan dengan platform teknologi SDM yang mereka gunakan saat ini.
Persentase responden yang tidak puas ini meningkat sebesar 10 persen jika dibandingkan tahun 2016.
Survei ini juga menyebut hampir sebesar 60 persen perusahaan responden secara aktif merencanakan dan mengevaluasi investasi pada teknologi terbaru dalam waktu 12 hingga 24 bulan mendatang.
Survei Alight Solutions menyebut bahwa kini HR atau SDM memiliki fungsi lebih penting untuk perusahaan.
Perusahaan dengan SDM lebih matang hampir lima kali lebih percaya diri dalam kesiapan di masa depan jika dibandingkan dengan organisasi lain yang masih menggunakan sistem SDM versi lama.
Perusahaan dengan SDM yang lebih matang juga disebut dapat mengoperasikan fungsi SDM dua kali lebih produktif jika dibandingkan dengan perusahaan lain.
Sementara itu, kesenjangan kemampuan dan kurangnya kolaborasi menghalangi SDM untuk meningkatkan performa.
Survei ini menyebut tiga dari empat perusahaan berencana untuk meningkatkan pengeluaran untuk mengembangkan kapabilitas SDM organisasinya.
Selain itu, survei ini menunjukan bahwa lebih dari 60 persen perusahaan di Asia Pasifik memiliki model layanan SDM yang telah terdefinisi dengan baik.
Sementara itu, otomasi dan teknologi kecerdasan buatan (AI) diharapkan akan semakin banyak digunakan dalam 18 hingga 24 bulan mendatang.
Sebagian besar responden atau 80 persen sudah mengevaluasi penggunaan AI dan otomasi serta pengembangan untuk investasi masa depan.
Selain itu, analisis juga disebut sebagai faktor pengubah upaya perusahaan dalam meningkatkan kinerja, kemampuan, produktivitas, dan penghalang bagi tenaga kerja manusia.
Survei ini menyebut dua dari tiga responden mengaku berencana menginvestasikan analisis manusia versi lebih baik dalam kurun waktu 12-24 bulan mendatang.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR