Grab Indonesia terus menggenjot layanan GrabFoodnya dengan sejumlah inovasi.
Marketing Director Grab Indonesia Mediko Azwar mengatakan Grab fokus meningkatkan layanan antar makanan, mengingat layanan transportasi Grab yang sudah matang dan bagus.
"Pasar untuk antar makanan kita lihat besar dan sekarang di transportasi kita menjadi pemimpin. Makanya, kami berencana untuk membersarkan layanan antar makanan," katanya di Jakarta.
Mediko mengatakan layanan GrabFood masih memiliki prospek yang besar karena masih ada gap dengan layanan transportasi.
"Meski kami (layanan GrabFood) sudah tumbuh pesat, tapi kami masih ingin tumbuh lebih di tahun ini dan menjadi pemimpin pasar," ujarnya.
Dari laporan terbaru, layanan GrabFood memang mencatat pertumbuhan antar makanan hampir 10 kali dalam kurun waktu Desember 2017 hingga Desember 2018.
"Kami memang tidak ada spesifik dana investasi untuk GrabFood. Namun, dari pendanaan terakhir dengan total USD 4,5 miliar, memang diinvestasikan salah satu fokusnya adalah Indonesia termasuk layanan dengan pertumbuhan yang tinggi, seperti GrabFood," ujar Ridzki.
Pengembangan layanan GrabFood yang kian serius memang tidak lepas dari aksi akuisisi Uber oleh Grab tahun lalu.
"Akusisi Uber adalah awal mulanya kami masuk ke bisnis antar makanan dan superapp. Itu memang komitmen kami untuk mengembangkan layanan yang sesuai konsumen Indonesia dan memang sejalan dengan layanan transportasi digital milik kami," tuturnya mengakhiri pembicaraan.
Durasi Pengiriman
Sejumlah peningkatan juga sudah dilakukan oleh Grab untuk mengembangkan layanan GrabFood. Salah satu hal yang terlihat adalah durasi pesan antar makanan dari GrabFood kini lebih cepat, dengan rata-rata 29 menit.
Mediko menuturkan durasi yang cepat merupakan kombinasi dari teknologi dan pelatihan yang dilakukan untuk para mitra pengemudi.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR