Operator seluler XL Axiata memiliki anggaran belanja sebesar Rp 7,5 Triliun untuk tahun 2019. Angka ini meningkat dari anggaran tahun sebelumnya yakni sekitar Rp 6,8 triliun.
Menurut Direktur Keuangan XL Axiata, Moh Adlan bin Ahmad Tajuddin, anggaran Capex (Capital Index) tersebut memang sengaja ditingkatkan untuk membangun infrastruktur jaringan di Indonesia. Sebelumnya, ia pun mengatakan bahwa tahun ini, XL akan fokus untuk membangun jaringan data di luar Pulau Jawa.
"Kami lakukan akselerasi. Bukan cuma pembangunan BTS, kami juga akan fiberisasi jaringan kabel optik," kata Adlan.
Ia mengatakan, investasi XL untuk pembangunan jaringan pada 2018 lalu telah naik menjadi sekitar 80 persen. Tren inilah yang akan dilanjutkan selama 2019.
Direktur Teknologi XL Axiata, Yessie D. Yosetya juga mengatakan senada. Dari sisi teknis, XL akan menyasar Indonesia bagian timur untuk dilakukan pembangunan BTS di wilayah terpencil.
Hal ini dilakukan karena selama ini, kualitas cakupan jaringan XL di Indonesia bagian timur memang belum seluas di Pulau Jawa.
"Sebelum 2019, wilayah timur itu hampir tidak ada. Tapi sekarang di NTT dan NTB sudah mulai bagus. Di 2019 ini kami akan konsisten bangun jaringan di luar Pulau Jawa," kata Yessie.
Sementara di wilayah barat, XL telah membangun jaringan di wilayah Anambas dengan memanfaatkan jaringan Palapa Ring paket barat.
Untuk memperluas jaringan di wilayah Timur, XL pun berencana menggunakan jaringan Palapa Ring paket timur.
Dengan rencana perluasan jaringan ini, XL diharapkan dapat menjangkau sekitar 95 persen populasi di Indonesia dari ujung barat ke wilayah timur Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR