Riset SAP terbaru mengungkapkan bahwa teknologi-teknologi cerdas berperan penting dalam mendukung transformasi digital di lingkungan enterprise.
Berdasarkan survei yang digelar oleh Forrester Consulting terhadap 747 responden dari seluruh dunia, 93% perusahaan setuju bahwa teknologi untuk berinovasi adalah kunci untuk mencapai tujuan transformasi digital.
Hasil survei yang dirilis bulan Januari lalu ini juga memperlihatkan bahwa dalam rangka membangun keunggulan kompetitif, para responden memberi prioritas terhadap teknologi-teknologi yang memungkinkan penggunanya berinovasi.
Ada beberapa teknologi yang sedang atau sudah diimplementasikan oleh para responden untuk mendorong transformasi digital.
Untuk dapat berpartisipasi dalam survei ini, perusahaan harus memenuhi dua kriteria penting. Pertama, mereka harus sudah melakukan transformasi digital. Dan kriteria kedua adalah perusahaan responden harus sudah mengimplementasikan setidaknya dua teknologi inovasi, seperti machine learning, Internet of Things (IoT), artificial intelligence (AI), blockchain, dan augmented atau virtual reality.
Dalam studi ini, para responden juga mengungkapkan bahwa transformasi digital akan terus menjadi prioritas bagi enterprise. Melalui transformasi tersebut, organisasi mengoptimalisasi proses-proses yang sudah ada untuk meningkatkan efisiensi, memperluas proses untuk memperoleh nilai-nilai baru, dan mentransformasi proses bisnis untuk mendapatkan sumber-sumber pendapatan baru.
Dari survei ini terlihat 92% perusahaan menaruh perhatian sangat besar pada platform-platform unifikasi data yang dikumpulkan dan dikonsumsi oleh teknologi cerdas dan proses bisnis.
Temuan lain adalah tiap sektor industri memiliki prioritas yang berbeda dan memanfaatkan beberapa teknologi sekaligus, sesuai tingkat kematangan digital dan tujuan bisnisnya. Misalnya, di sektor discrete manufacturing, prioritasnya adalah implementasi atau memperluas predictive maintenance. Sementara peritel memusatkan upaya-upayanya pada pemanfaatan big data dan predictive analytics untuk membantu proses pengambilan berbagai keputusan. Sedangkan perusahaan di bidang utility menerapkan digital boardroom di mana para eksekutif dapat melihat kapasitas atau tingkat efisiensi secara real time.
“Bermitra dengan Forrester dalam studi intelligent enterprise ini, kami dapat mengungkap beberapa tantangan dan peluang terkait implementasi teknologi-teknologi baru,” kata Irfan Khan, Presiden, SAP Platform & Technologies, Global Customer Operations.
“Studi ini menemukan bahwa perusahaan berusaha menciptakan keunggulan kompetitif, dan mereka memberi prioritas bagi teknologi-teknologi yang dapat membantu berinovasi. Kami melihat perusahaan menggunakan IoT, AI, augmented reality, machine learning, dan blockchain untuk membuat proses lebih baik, mendorong inovasi, dan mencapai tujuan transformasi digital,” papar Irfan Khan.
SAP menekankan bahwa kesuksesan di era digital dapat diraih dengan menjadi perusahaan yang cerdas (intelligent enterprises). Apa yang dimaksud dengan intelligent enterprise? Yaitu satu entitas yang menghubungkan orang, proses, data, dan teknologi sebagai sarana untuk mengakselerasi transformasi digital, menyelesaikan lebih banyak hal dengan lebih sedikit upaya, meningkatkan interaksi dengan pelanggan, dan menciptakan sumber-sumber pendapatan baru.
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR