Setelah mengakuisisi Waze beberapa tahun lalu, Google kembali mengadopsi fitur milik Waze ke Google Maps. Kali ini, Google menambahkan fitur untuk melaporkan adanya kemacetan di jalan raya.
Fitur ini menyusul dua fitur lain yang sebelumnya sudah diluncurkan pada bulan lalu. Fitur laporan kemacetan tersebut mulai diluncurkan secara luas untuk Google Maps versi Android pada minggu ini.
Secara teknis, Google Maps sejatinya sudah dapat menampilkan informasi terkait kemacetan kepada para pengguna.
Namun informasi tersebut diambil berdasarkan data pengguna yang dikumpulkan di lokasi tertentu dan proses ini memakan waktu yang lebih lama.
Artinya, sebelum fitur laporan kemacetan ini hadir pada Google Maps, aplikasi ini hanya menampilkan informasi terkait kemacetan berdasarkan data dari ponsel pengguna, bukan dari laporan pengguna secara langsung.
Dengan adanya fitur laporan kemacetan bernama "slowdown" ini, Google Maps mampu mengumpulkan data dengan lebih cepat dan diharapkan akan dapat menampilkan informasi yang lebih real-time serta akurat seperti dikutip 9to5google.
Sejauh ini, baru pengguna Google Maps versi Android yang bisa menikmati fitur tersebut. Belum diketahui apakah Google Maps pada iOS akan segera mendapat pembaruan serupa atau tidak.
Sama seperti fitur laporan kecelakaan atau adanya polisi, fitur untuk melaporkan terjadinya kemacetan ini bisa diakses dengan tombol navigasi khusus yang tersedia di UI Google Maps.
Pada aplikasi Waze, pengguna sudah sejak lama bisa melaporkan berbagai informasi yang terjadi di lalu lintas.
Seperti misalnya keberadaan polisi, kecelakaan, adanya kamera pelacak kecepatan hingga penutupan jalan.
Waze sendiri diakuisisi Google pada 2013 lalu dengan nilai lebih dari Rp 10,2 triliun. Waze didirikan pada 2008 oleh Uri levine, Ehud Shabtai dan Amir Shinar. Waze merupakan aplikasi peta yang terbilang lengkap dan akurat karena adanya input informasi dari para pengguna.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR