Shopback, platform agregator dan cashback e-commerce, mendapat suntikan dana segar USD 45 juta atau setara dengan Rp 643,5 miliar dalam seri pedanaan terbaru.
Diketahui, pendanaan tersebut berasal dari EV Growth, Rakuten, EDBI -investor strategis yang berkaitan dengan pemerintahan-, dan investor lainnya.
Bersamaan dengan pendanaan ini, Amit Patel, CEO Ebates, Inc., perusahaan dari Rakuten, dan Wilson Cuaca, Managing Partner of EV Growth, akan bergabung menjadi jajaran Dewan Direksi Shopback.
Dengan suntikan dana tersebut, pendanaan Shopback kini menjadi USD 83 juta atau setara dengan Rp 1,18 triliun.
"Sebagai investor berkelanjutan melalui East Ventures dan sekarang EV Growth, kami melihat bagaimana para pendiri Shopback tetap setia pada misi perusahaan untuk membantu pengguna membuat keputusan pembelian yang lebih cerdas," kata Wilson Cuaca, Managing Partner dari EV Growth dalam keterangannya.
"Kami juga sangat bersemangat untuk bekerjasama dengan lebih dari 200 orang anggota tim dan investor global untuk terus berinovasi dalam memberikan solusi membuat aktivitas belanja lebih pintar, lebih cepat, dan lebih baik," ungkap Henry Chan, CEO dan Co-Founder Shopback.
Shopback mengatakan dana segar yang diterimanya akan digunakan untuk menyederhanakan pengalaman berbelanja, memperluas kemampuan data untuk mendorong personalisasi dan wawasan bisnis, serta mempercepat pertumbuhan di pasar-pasar utama.
Shopback tetap akan fokus pada pembangunan fitur cashback dan pencarian untuk meningkatkan pengalaman belanja online dan offline bagi konsumen di seluruh Asia Pasifik.
Selain memberikan keuntungan bagi pengguna dalam bentuk pengembalian uang (cashback) saat bertransaksi online, Shopback juga membangun berbagai fitur lainnya untuk meningkatkan pengalaman belanja penggunanya.
Salah satunya adalah Shopback GO, yang membantu pengguna mencari dan memutuskan tempat makan sembari menghemat waktu dan uang mereka.
Bermitra dengan Visa dan Mastercard, Shopback GO diluncurkan untuk memungkinkan pengguna menikmati makanan mereka dan mendapatkan cashback.
Produk ini juga diklaim membantu pemain F&B untuk membuat keputusan bisnis yang lebih baik dengan wawasan data yang disediakan oleh Shopback.
Pada tahun 2018, Shopback mengungkapkan adanya pertumbuhan tahun ke tahun (year-on-year) sebesar 250 persen dalam hal pemesanan dan penjualan.
Shopback juga melayani paling tidak 1,5 juta pesanan setiap bulan untuk lebih dari 7 juta pengguna di 7 negara Asia Pasifik, serta melayani hampir USD 1 miliar penjualan untuk lebih dari 2.000 mitra dagang online maupun offline.
Pada tahun yang sama, Shopback menginjakkan kaki di Australia, menjadikannya pasar pertama Shopback di luar Asia.
Shopback juga membuka pusat riset dan pengembangan di Vietnam serta Taiwan dan berhasil mendorong peningkatan jumlah tenaga ahli teknis, data, dan manajemen produk, hingga tiga kali lipat.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR