Bukalapak kembali menghadirkan tokoh-tokoh muda inspiratif di acara BukaTalks yang kali ini ingin mendorong anak muda berani menyuarakan perubahan.
Bukalapak sebagai salah satu perusahaan teknologi terbesar di Indonesia terus berupaya mendorong generasi muda untuk berkarya yang terbaik bagi bangsa, antara lain melalui acara BukaTalks yang dikemas dalam format diskusi.
Acara BukaTalks bertajuk “SomeThink to Talk About” beberapa waktu lalu menghadirkan enam tokoh muda yang telah sukses berkiprah di bidangnya masing-masing serta membuktikan bahwa keberanian menyuarakan aspirasi dan menentukan pilihan akan mendorong pada perubahan yang lebih baik untuk masyarakat.
Bayu Syerli, Vice President of Marketing Bukalapak mengatakan “Bukalapak bangga hadir untuk Indonesia tidak hanya mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi digital Indonesia, namun kami juga memiliki kepedulian terhadap kreativitas generasi muda agar mereka dapat berkarya demi kemajuan bangsa. Salah satu langkah nyata yang kita lakukan adalah dengan menghadirkan BukaTalks, sebuah kegiatan yang dapat dinikmati oleh semua generasi muda dimana saja, yang tentunya di setiap episodenya hadir dengan narasumber yang telah membuktikan kiprahnya di masyarakat. Hari ini BukaTalks akan berbagi mengenai suara untuk perubahan yang lebih baik.”
Marchella F.P., Founder, penulis buku Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini, membagikan cerita tentang bagaimana suara dituangkan dalam sebuah karya sehingga dapat diterima masyarakat. Marchella berpesan, agar suara kita dapat diterima dan menggerakkan masyarakat menerima sebuah gagasan, kita harus memiliki relevansi dan kedekatan dengan pengalaman masyakarat.
Sementara itu, Stephany Josephine, penulis blog thefreakyteppy.com, mengatakan bahwa agar tulisan kita dibaca orang, kita tidak harus menulis tentang sesuatu yang luar biasa dan menggunakan diksi yang rumit.
“Saya menulis apa yang ada di benak dengan prinsip tulisan saya harus dekat dengan kehidupan sehari-hari, ringan dan relevan dengan tren dan isu yang sedang ramai dibahas di internet. Tulisan saya disampaikan melalui komedi, dan dalam bahasa slang sehari-hari seolah saya teman dari pembaca yang sedang bercerita langsung di depan mereka,”papar penulis yang kerap disapa Teppy ini.
Sebagai Content Creator, Raditya Dika bercerita mengenai bagaimana ia menghasilkan suatu karya yang dapat dinikmati oleh masyarakat. “Generasi muda Indonesia saat ini telah banyak yang menjadi kreator-kreator yang hebat. Namun untuk menjadi unik dan berbeda, adalah suatu keharusan agar karya-karya kita dapat bertahan lama di masyarakat,” ia menekankan.
Raditya Dika memanfaatkan humor untuk menyampaikan apa yang ada di benaknya kepada orang-orang di sekitar. “Dengan trik dan formula yang tepat, humor ini kemudian saya jadikan sebuah naskah baik untuk standup comedy maupun film yang dapat menginspirasi anak muda,” bebernya.
Ideafest hadir dengan peran menghubungkan dan menginspirasi komunitas kreatif di Indonesia. Menurut Ben Soebiakto selaku Founder Ideafest, “Setiap insan kreatif seharusnya bisa menyuarakan gagasannya, karena sebuah ide kreatif tidaklah berarti jika tidak memberikan dampak yang positif bagi masyarakat. Insan kreatif diharapkan dapat bersinergi bersama-sama sehingga membentuk ekosistem yang berperan dalam percepatan pembangunan bangsa.”
BukaTalks juga menghadirkan Emilia Nazir, seorang praktisi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Menurut Emilia, anak-anak harus dilatih dan di stimulasi sejak dini terutama saat mereka berada di usia emas, karena itulah masa-masa di mana perkembangan fisik, mental maupun spiritual anak akan mulai terbentuk.
Di masa-masa ini anak-anak harus dilatih untuk berani berpendapat, misalnya dalam memilih sesuatu hal yang sederhana, seperti menentukan pakaian yang ingin digunakan ke sekolah. Stimulasi-stimulasi ini nantinya dapat mendorong pembentukan karakter yang positif bagi anak demi masa depan mereka yang lebih baik.
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR