Ada beberapa perusahaan memberlakukan peraturan ketat dengan melarang karyawannya bermain atau membuka media sosial (medsos) di jam-jam kerja. Harapannya, para karyawan perusahaan bisa fokus bekerja.
Padahal, hasil studi sekelompok peneliti Fakultas Psikologi, Universitas Bergen, Norwegia mengungkapkan ternyata para atasan atau bos-bos perusahaan-lah yang sering membuka medsos ketika jam kerja berlangsung.
"Sangat menarik banyak para atasan yang melarang para karyawan untuk mengakses media sosial selama jam kerja. Faktanya, para pelaku yang paling sering membuka medsos adalah atasan itu sendiri," kata Doktor Cecilie Schou Andreassen selaku salah seorang peneliti di departemen Ilmu Pengetahuan Psikologi seperti dikutip E Science News.
Studi yang bertajuk 'Predictors of Use of Social Networks Sites at Work' itu mengungkapkan penyebab utama dilarangnya akses media sosial di jam kerja oleh para jajaran eksekutif perusahaan adalah ketakutan akan menurunnya produktivitas kerja para karyawan.
"Besar kemungkinan para atasan khawatir tentang penurunan produktivitas karyawan yang berujung pada kerugian finansial," lanjut Andreassen.
Sementara itu, Andreassen memaparkan bahwa para atasan memiliki waktu luang lebih banyak dan kebebasan privasi lebih dibanding para karyawan biasa.
Kondisi tersebut memungkinkan mereka untuk lebih bebas berselancar di dunia maya dan mengakses media sosial.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR