Pinterest, layanan koleksi gambar digital, minggu ini akan resmi melakukan IPO (Initial Public Offering). Akan tetapi, ada status tidak mengenakkan yang harus disandang Pinterest, yaitu undercorn.
Undercorn sendiri adalah istilah tidak resmi yang menggambarkan perusahaan dengan nilai IPO di bawah angka penggalangan dana terakhir.
Contohnya di kasus Pinterest, mereka memiliki valuasi sebesar US$12,3 miliar saat penggalangan dana putaran H di pertengahan 2017 kemarin. Namun untuk IPO kali ini, Namun untuk IPO yang segera dilangsungkan, valuasi Pinterest “hanya” di angka US$10,64 miliar, atau turun hampir US$2 miliar. Karena memiliki nilai yang turun inilah, Pinterest mendapat sebutan undercorn.
Meski mendapat istilah tidak mengenakkan, Pinterest sebenarnya bisa menjadi panutan perusahaan digital masa kini. Berbeda dengan Facebook atau Uber, Pinterest tidak semata-mata mengejar pertumbuhan. Seperti diungkap Ben Silbermann, CEO Pinterest, pihaknya lebih memilih apa yang disebut “quality growth”. “Kami menginginkan pertumbuhan yang natural sehingga perusahaan bisa membesar secara sehat” ungkap Silbermann.
Salah satu contoh sikap hati-hati itu bisa dilihat dari jarangnya Pinterest meniru fitur saingan demi meningkatkan jumlah pengguna. Bandingkan misalnya dengan Facebook yang secara terang-terangan meniru Stories dari Snapchat. Pinterest juga sangat berhati-hati dalam merilis fitur baru. Bahkan saat mewawancarai calon pegawai, Pinterest lebih menekankan kesamaan visi dibanding skills calon pegawai tersebut.
Namun strategi yang diterapkan Pinterest terbilang berhasil. Tahun lalu, mereka berhasil mencapai 250 juta pengguna aktif per bulan. Pinterest juga terus meningkatkan pendapatannya, termasuk di tahun 2018 yang berhasil menembus angka US$760 miliar; dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya. Pinterest pun kini “hanya” rugi US$63 juta, jauh lebih rendah dibanding Lyft yang baru saja IPO.
Yang kalah penting, Pinterest menjadi media sosial yang menyenangkan bagi pengguna, dan relatif terbebas dari konten provokatif dan ujaran kebencian.
Harga saham Pinterest sendiri awalnya diproyeksikan sebesar US$15-17 per lembar. Namun tingginya permintaan investor mendorong harga awal Pinterest ke angka US$19. Angka ini memang masih lebih rendah dibanding US$21 per lembar yang menjadi patokan pendanaan seri H, sehingga Pinterest tetap harus menyandang gelar undercorn.
Namun keseriusan Pinterest menjaga pertumbuhan yang sehat bisa menjadi contoh perusahaan digital yang tidak tabrak kanan-kiri hanya untuk memuaskan investor.
Penulis | : | Wisnu Nugroho |
Editor | : | Wisnu Nugroho |
KOMENTAR