Akhir-akhir ini banyak masyarakat yang penasaran dengan hasil real count pemilihan presiden (pilpres) versi Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Tentunya, tingginya minat masyarakat yang ingin mengetahui hasil real count membuat trafik situs KPU menjadi tinggi.
Anggota KPU Pramono Ubaid mengatakan situs KPU sempat sulit diakses karena traffic yang tinggi karena masyarakat berbondong-bondong mengakses situs KPU setelah sejumlah lembaga survei mengeluarkan hitung cepat Pilpres 2019.
"Jadi perlu kami pastikan sistem IT KPU sebenarnya aman-aman saja. Kalaupun hari ini atau beberapa saat lalu down, itu karena memang traffic-nya sangat tinggi," ujarnya di kantor KPU, Jl Imam Bonjol, Jakarta Pusat.
"Orang penasaran setelah diombang-ambingkan oleh hasil quick count yang diterima secara berbeda beda di Situng (Sistem Informasi Penghitungan) KPU yang menurut sebagian orang yang mereka tinggal mengandalkan hitungan KPU," katanya
Pramono mengatakan pada hari pertama pemilu pada Rabu kemarin memang banyak masyarakat yang mengakses situs KPU karena situs hanya mempublikasikan hasil rekapitulasi form C1 di TPS.
"Hasil penghitungan KPU dilakukan secara manual dan hasil rekapitulasi yang ada di situs KPU merupakan real count sementara," ujarnya.
Sementara itu, relawan tim IT KPU M Salahuddien mengatakan secara umum ada dua hal yang menyebabkan situs KPU down. Namun Salahuddien mengatakan arsitektur situs KPU lebih rapi karena host server ditempatkan di beberapa lokasi.
"Ada dua penyebab, sistem masih terus diperbaiki tim dan di sisi lain ada peningkatan trafik," kata pria yang akrab disapa Didin Pataka itu.
Diserang Siber
Didin juga mengungkap situs KPU yang tak berhenti diserang tiap harinya. Serangan tersebut salah satunya bertujuan membuat situs KPU down.
"Tujuan serangan yang datang punya goal beragam," ujarnya.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR