Alipay-NUS Enterprise Social Innovation Challenge, sebuah kompetisi yang baru-baru ini diselenggarakan oleh Alipay dan NUS Enterprise secara resmi mengumumkan bahwa startup Aruna menjadi salah satu pemenang dalam kompetisi ini.
Startup asal Tanah Air ini terpilih berdasarkan inovasinya yang menarik lantaran memanfaatkan teknologi digital dalam membantu nelayan di Indonesia dalam meningkatkan mata pencaharian mereka melalui akses pasar yang lebih baik dan peluang penjualan yang lebih adil.
Mengutip data Kementerian Kelautan dan Perikanan, diketahui saat ini sebagian besar dari 2,7 juta nelayan di Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan dan berkontribusi 25 persen terhadap tingkat kemiskinan nasional.
Dengan menghubungkan nelayan dan calon pembeli yang potensial melalui platform online Aruna, maka startup ini dapat memangkas biaya transaksi secara dramatis, membantu para nelayan menaikkan harga jual hingga 20%, sedangkan pembeli dapat membayar hingga 15% lebih murah. Saat ini, Aruna telah melayani 1.701 kelompok nelayan di 16 provinsi.
“Kami sangat senang. Ini adalah pertama kalinya pekerjaan kami mendapatkan pengakuan internasional. Selanjutnya, kami akan bekerja untuk mengembangkan tim kami dan membantu lebih banyak nelayan keluar dari kemiskinan,” ujar Farid Naufal Aslam, CEO Aruna.
Aruna akan menerima hadiah total S$60.000, sementara delapan finalis lainnya dari Singapura, Malaysia dan Indonesia, masing-masing akan menerima hadiah S$10.000.
Kesembilan startup ini akan dibantu oleh NUS Enterprise, Alipay, mitra khusus International Finance Corporation (IFC), dan mitra pendukung lainnya dari kompetisi tersebut, dalam rangka mengembangkan lebih lanjut ide-ide mereka.
“Internet economy di Asia Tenggara bertumbuh dengan pesat pesat dan diproyeksikan mencapai gross merchandise value lebih dari US$240 miliar pada tahun 2025. Di balik transformasi digital yang cepat ini, ada potensi dan peluang yang besar dalam penggunaan teknologi untuk mengatasi berbagai masalah yang ada di tengah masyarakat kita,” kata Profesor Wong Poh Kam, Senior Director, NUS Entrepreneurship Center, sebuah divisi dari NUS Enterprise.
“Untuk menciptakan dampak yang positif dan berkelanjutan bagi masyarakat kita, maka perlu didorong lebih banyak wirausahawan teknologi mengaplikasikan kemampuan wirausaha mereka guna menyelesaikan berbagai masalah sosial dengan teknologi dan model bisnis yang inovatif. Itulah sebabnya kami berkolaborasi dengan Alipay untuk membangun suatu lingkungan yang mendukung lahirnya lebih banyak wirausahawan teknologi yang berdampak di Asia Tenggara,” tambah Wong.
Selain hadiah uang tunai, pemenang dan semua finalis akan mendapat manfaat dari program 10x1000 Tech for Inclusion, yang didirikan oleh IFC, anggota World Bank Group dan mitra khusus Challenge itu, serta Alipay.
Program pelatihan ini mendukung penciptaan 10.000 pakar teknologi di pasar negara-negara berkembang, baik dari sektor publik maupun swasta selama 10 tahun ke depan.
Selain itu, pemenang dan seluruh finalis juga akan menerima bantuan mentoring dan inkubasi dari NUS Enterprise untuk jangka waktu tiga bulan, serta akses ke BLOCK71, suatu pembangun ekosistem dan komunitas konektor global bersama dengan berbagai co-working space di Singapura, Bandung, Jakarta, Yogyakarta, Suzhou dan San Francisco.
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR