Akhirnya, Traveloka angkat bicara terkait rumor yang menyebutkan Traveloka akan melantai di pasar atau IPO (initial public offering) di Indonesia pada pertengahan April lalu.
"IPO (initial public offering) adalah aksi yang positif, tapi untuk saat ini bukan jadi fokus utama kami," kata PR Director Traveloka, Sufintri Rahayu di Jakarta.
Sebelumnya, rumor Traveloka akan melakukan IPO berembus sketika mereka menghadiri pertemuan dengan Bursa Efek Indonesia (BEI).
Sufintri meluruskan pertemuan BEI kala itu juga diikuti oleh sejumlah perusahaan teknologi lainnya.
Traveloka saat ini ingin fokus mengembangkan layanan untuk pengguna mereka, yaitu dengan membesarkan platform tersebut sebagai "discovery platform", agar konsumen mendapatkan pengalaman yang positif saat merencanakan liburan hingga setelahnya.
Tidak hanya menyediakan pemesanan tiket pesawat, kereta dan akomodasi di aplikasi, Traveloka juga menambah layanan untuk memesan restoran, menyewa mobil, memesan tiket atraksi hingga membeli pulsa dan paket data.
Pengguna harian Traveloka tercatat mencapai lebih dari satu juta dan aplikasi mereka telah diunduh lebih dari 40 juta kali.
Layanan mereka pun sudah tersedia di beberapa negara di Asia Tenggara, antara lain Thailand, Filipina, Malaysia, Singapura dan Vietnam.
Agen perjalanan online tersebut juga untuk pertama kalinya beroperasi di luar Asia Tenggara dan Traveloka sudah dapat diakses di Australia.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR