Meski sudah menggelar jaringan 4G LTE sejak beberapa tahun lalu dan terus mengembangkannya hingga kini, operator seluler Indosat Ooreedoo mengatakan masih banyak pelanggannya di Sumatera yang bergantung pada jaringan 2G.
Menurut Kustanto, Group Head Network Strategy, Architecture & Solution Indosat Ooredoo, situasi tersebut disebabkan oleh sebagian pengguna Indosat di pulau tersebut yang masih bertahan dengan feature phone, belum beralih menggunakan smartphone modern.
Penggunaan feature phone yang notabene masih berkisar soal panggilan suara dan pesan singkat (SMS) pun tak membutuhkan koneksi internet, apalagi bandwidth tinggi dari 4G LTE.
"Ini terkait dengan kebutuhan dari user yang memang masih sebatas phone dan SMS, belum membutuhkan service data (internet seluler)," kata Kustanto di kota Padang, Sumatera Barat.
Head of Field Engineer Sumatera Indosat Ooreedo Selo Poernomo memberikan pernyataan serupa. Menurut Selo, Indosat belum bisa meninggalkan 2G lantaran masih banyak pemasukan yang disumbang oleh teknologi jaringan seluler uzur itu.
"Contohnya, di market Aceh, bisnis utama kami di sana itu masih 2G," ungkap Selo.
Indosat berupaya memigrasikan pelanggannya di Sumatera agar memakai smartphone supaya penggunaan frekuensi 2G bisa dialihkan untuk memaksimalkan layanan 4G LTE. Namun, upaya tersebut masih terganjal oleh banyaknya pelanggan 2G seperti tersebut di atas.
Beberapa usaha dilancarkan Indosat demi menarik pelanggan untuk beralih jaringan, seperti promo bundling ponsel dan SIM card.
Di saat bersamaan, Indosat terus menggenjot perluasan jaringan 4G LTE besutannya dan berencana menambah belasan ribu BTS 4G di seluruh Indonesia hingga akhir 2019.
Selo menyebutkan pengguna Indosat di Sumatera yang masih menggunakan jaringan 2G di Sumatera jumlahnya perlahan menurun.
Menurut dia, ini karena faktor harga smartphone yang juga semakin murah sehingga lebih terjangkau masyarakat banyak.
Kendati demikian, operator seluler yang identik dengan warna kuning tersebut menyatakan akan tetap mempertahankan jaringan 3G dan 2G selagi masih dibutuhkan oleh pelanggan.
"(Jaringan 2G dan 3G) Masih kami maintain kok, tidak ditinggal sama sekali, karena sistemnya masih ada," ujar Selo.
Dia tidak menyebutkan sampai kapan Indosat akan mempertahankan layanan 2G dan 3G. Dilema yang sama soal pelanggan yang masih berkutat di teknologi 2G atau 3G terdahulu juga dihadapi operator-operator seluler lain di Indonesia.
Sebagian, seperti Smartfren, sudah beralih sepenuhnya ke 4G LTE setelah mematikan jaringan 3G (CDMA) pada akhir 2017 lalu.
Lalu XL Axiata baru-baru ini juga menyatakan akan mematikan jaringan 2G secara bertahap.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR